Maskapai Baru Ini Namanya Mirip Taksi di Indonesia

Indonesia memiliki maskapai baru. Namanya sangat familiar karena begitu lekat dengan operator taksi terbesar di Indonesia, adalah BBN Airlines Indonesia namanya, singkatan dari BlueBird Nordic. Maskapai ini baru mendapat air operating certificate (AOC) dari Kemenhub dan kini bisa mengangkut penumpang.

“Kita punya satu grup aviasi, Avia Solutions Group namanya. Kemudian ASG ini membeli perusahaan dari Nordic, namanya Bluebird Nordic. Kemudian kita punya pipeline untuk memasukkan perusahaan baru ini, yang baru dibeli, baru di-acquire ke Indonesia,” kata Head of Marketing BBN Airlines Indonesia, Rosye Risandy, saat detikTravel berkunjung ke markasnya. Sabtu (2/9/2023).

“Cuma begitu kita research marketnya, tentu yang namanya BlueBird kan sudah ada senior kita lah, BlueBird taksi. Jadi kita rebranding dengan penggunaan BBN Airlines Indonesia agar tidak dikira anak perusahaannya,” ujar dia.

Baca Juga:   Pendapatan Perusahaan Pembuat ChatGPT Tembus Rp 1,2 Triliun dalam Sebulan

Rosye menceritakan bahwa BBN Airlines adalah maskapai baru menetas meski pihaknya sudah berjalan selama satu tahun di Indonesia. Karena, baru di tanggal 31 mendapat Operation Certificate dari DKPPU Kemenhub.

Lalu apakah maskapai ini akan menerbangi rute-rute yang ada di Indonesia? Jawabannya adalah tidak, karena perusahaan ini hanya menyediakan layanan di luar itu, seperti kargo hingga pesawat charter.

“Dan sekarang kita sudah bisa terbang secara komersil. Layanannya kita itu yang utama banget adalah kita menawarkan capacity solutions. Jadi, seperti salah satunya ACMI (aircraft, crew, maintenance, and insurance),” kata Rosye.

“Misalnya, pas lagi musim haji, ada maskapai-maskapai di Indonesia yang mereka overload. Banyak banget nih pesawatnya tapi kan itu musiman kan, gak akan satu tahun penuh. Nah kita bisa menawarkan penyewaan pesawat ini bersama dengan kru nya, pesawat termasuk pilot atau cabin crew jika dibutuhkan,” dia menjelaskan.

Baca Juga:   Beasiswa Coca-Cola Foundation Indonesia – Institut Pertanian Bogor (IPB)

Meski menyewakan pesawat bersama pilot, Rosye menjelaskan bahwa biasanya maskapai-maskapai di Indonesia hanya memilih pilotnya saja sama dan maintenance-nya saja. Karena, mereka memiliki staf cabin yang banyak.

“Soalnya jadi mereka pakai sendiri. Dan yang costly sekali itu adalah fleet-nya. Kalau sama kita, kita bisa menyewakan dengan jangka waktu yang pendek, misalnya beberapa bulan atau beberapa occasion saja,” kata Rosye.

“Itu untuk SMI. Kalau kargo juga, kita menyediakan layanan kargo udara. Jadi teman-teman Logistik, perusahaan-perusahaan logistik bisa pakai pesawat kita untuk mirim kargo ke daerah-daerah. Nggak cuma Indonesia, kita juga sampai ke China juga jika dibutuhkan,” kata dia.

“Jadi ada opsi baru di layanan kargo. Di layanan yang gak cuma domestik aja, sampai profesional,” ujar dia.

Baca Juga:   Beasiswa S2 Magister Manajemen, PPM School of Management, Indonesia

Sampai saat ini pesawat BBN Airlines Indonesia yang sudah siap berjumlah dua dan dua-duanya berbentuk kargo dengan pintu samping terbuka tanpa jendela.

“Terus ada satu lagi yang passenger tapi masih dalam tahap maintenance untuk legally free check. Rencananya sampai akhir tahun ini kita akan punya 9 pesawat,” kata Rosye.

Nantinya, dalam tahun ini, maskapai baru ini akan memiliki sembilan pesawat kargo dengan rincian tujuh pesawat kargo dan dua pesawat penumpang. BBN Airlines Indonesia memilih untuk menerbangan pesawat Boeing B737-800 dan karena pabrikan ini yang lebih banyak tersedia di pasar.

Loading

Berikan Komentar Anda