Genus Macrobrachium Jenis Udang yang Serbu Pemukiman di Gorontalo

Fenomena ‘serangan’ udang ke pemukiman warga di Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo viral di media sosial beberapa waktu lalu. Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evlousi BRIN Daisy Wowor menyebut udang itu kemungkinan berjenis Genus Macrobrachium.

“Saya tidak bisa memastikan, tetapi itu sepertinya jenis udang Genus Macrobrachium,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com

Dalam video yang viral tersebut, ribuan udang kecil terlihat berjalan naik ke darat hingga masuk di pemukiman warga. Fenomena itu membuat heboh warga setempat lantaran baru pertama kali terjadi.

Daisy mengatakan, fenomena ini merupakan dampak perubahan fisiologi tubuh udang sehingga membuatnya bermigrasi dari air asin ke air payau.

“Karena fisiologi tubuhnya berubah, sehingga dia kembali berenang ke air tawar, jadi bukan hal yang aneh,” kata dia.

Baca Juga:   Video Viral Gegara Kesal Karena Diejek, Siswa SMA Pukuli Temannya hingga Babak Belur

Perubahan fisiologi merupakan perubahan kegiatan manusia, hewan dan tumbuhan untuk menyesuaikan dengan keberlangsungan makhluk hidup.

Daisy menjelaskan kebiasaan bermigrasi itu tak hanya dilakukan oleh udang saja, melainkan terjadi juga pada kepiting yang hidup di air asin.

Kepiting yang menetas di air asin, ada beberapa yang habitatnya di air tawar. Pada saat masuk ke fase dewasa, kepiting akan bermigrasi dari air asin ke air tawar.

Dia mengatakan udang-udang biasanya bermigrasi pada malam hari. Jika di siang hari, para udang mencari tempat yang dingin agar terhindar dari sengatan matahari.

Di samping itu Daisy juga mengatakan dalam satu ekor induk, menghasilkan hingga 10 ribu anak. Sehingga, bukan hal yang aneh apabila udang tersebut terlihat banyak saat bermigrasi.

Baca Juga:   Video Viral Emak-emak Masak Buaya Jumbo untuk Konten

“Udang jenis ini telurnya banyak, bisa 10 ribu per induknya. Memang waktu naik mereka rombongan mereka naik, kayaknya itu masih di daerah belum terlalu jauh dari muara dan pipa pecahnya tidak jauh dari muara,” tuturnya.

Genus Macrobrachium sendiri terdiri dari 242 spesies dan subspesies yang biasa menempati air tawar hingga payau. Demikian dikutip dari artikel The genus Macrobrachium(Crustacea,Caridea,Palaemonidae) with the description of a new species from the Zaomu Mountain Forest Park, Guangdong Province, China di jurnal ZooKeys.

Udang dari genus Macrobrachium tersebar luas di Cina. Mereka dapat ditemukan di berbagai badan air, termasuk danau, waduk, sungai, kolam, sungai, selokan, rawa, dan perairan bawah tanah.

Baca Juga:   Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, 3 Korban Tewas Termasuk Masinis

Taksonomi genus Macrobrachium utamanya didasarkan kepada karakter morfologisnya seperti panjang relatif artikel pereiopoda kedua pada jantan yang sudah berkembang penuh, bentuk dan lekukan mimbar, dan pewarnaan.

Beberapa karakteristik morfologi ini telah terbukti sangat bervariasi di dalam spesies (misalnya, bentuk dan pewarnaan mimbar).

Selanjutnya, chelipeds kedua khususnya menunjukkan tingkat perkembangan dan variasi seksual yang sangat tinggi, termasuk pertumbuhan alometrik pada jantan.

Hal tersebut membuat menentukan perbedaan dan mengidentifikasi spesies yang berbeda. Selain itu, hampir tidak mungkin mengidentifikasi spesimen betina remaja, belum dewasa, dan dewasa.

Loading

Berikan Komentar Anda