Pemerintahan Jokowi Akan Pindahkan Ibu Kota RI, Ini Sejumlah Calon Ibu Kota Pengganti Jakarta

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius untuk memindahkan ibukota Republik Indonesia dari Provinsi DKI Jakarta.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku telah membahas rencana detail pemindahan ibu kota ini bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Senin (3/7/2017).

Dalam perbincangan terakhirnya dengan Presiden, Bambang mengatakan kajian pemindahan ibukota, termasuk skema pendanaan, akan rampung tahun ini.

Ada beberapa aspek yang dikaji dalam pemindahan ibu kota ini. Mulai dari penentuan lokasi, estimasi pendanaan, dan tata kota. Nantinya Bappenas yang akan memimpin kementerian dan lembaga lain dalam menjalankan rencana ini.

Adapun dasar kajian pemindahan ibu kota yakni fakta bahwa pembangunan ekonomi antara di Pulau Jawa dengan pulau lainnya tidak seimbang. Pembangunan di Pulau Jawa lebih tinggi daripada di pulau lainnya di Indonesia.

Jika hasil kajian menunjukkan Ibu Kota dipindahkan ke kota lainnya, maka kantor pemerintahan saja yang dipindahkan ke sana.

Di sana juga akan dibangun Kantor Presiden serta kantor kementerian. Sementara, Jakarta akan menjadi pusat bisnis serta keuangan.

Wacana pemindahan ibukota ternyata bukan baru berhembus pada era Presiden Jokowi.

Penelusuran Tribunnews.com, wacana pemindahan ibukota pernah juga disampaikan di masa Orde Baru, pemerintahan Presiden Soeharto.

Baca Juga:   Biaya Kuliah Kelas Karyawan Universitas Paramadina Jakarta Tahun 2022-2023

Berikut sejumlah daerah yang pernah diwacanakan sebagai ibukota baru Indonesia:

1. Jonggol, di Jawa Barat.

Rencana menjadikan Jonggol sebagai daerah alternatif pemindahan ibukota negara disampaikan di era Presiden Soeharto.

Saat itu, Jonggol dinilai paling realistis sebagai ibukota baru apalagi letaknya hanya 40 kilometer di sebelah tenggara Jakarta.

Pun Ada Karawang diusulkan.

2. Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Dikutip dari laman Wikipedia, dijelaskan sejak ditetapkan sebagai ibu kota Kalimantan Tengah pada 1957, disebut-sebut bahwa presiden pertama Indonesia, Sukarno, merencanakan untuk mengembangkan dan membangun Palangkaraya sebagai ibu kota masa depan Indonesia.

Palangkaraya jauh lebih luas daripada Jakarta dan tidak seperti kota-kota di pulau Jawa, Palangkaraya relatif aman dari gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Pada tahun 2017, Presiden RI ketujuh, Joko Widodo kembali mengusulkan pemindahan ibu kota ke kota ini.

3. Deretan Kota Di Kalimantan

Dalam catatan Tribunnews.com, saat Kepala Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dipegang Andrinof A Chaniago di Samarinda, Kaltim, Kamis (2/4/2015), Bappenas mengumumkan daerah-daerah yang bisa menjadi jadi ibu kota Indonesia.

Daerah itu tersebar di seluruh Kalimantan. Yakni:

A. Tanahbumbu (Tanbu) dan Kotabaru di Kalsel,
B. Kuala Kapuas (Kapuas), Pangkalanbun (Kotawaringin Barat) dan Sampit (Kotawaringin Timur) di Kalteng,
C. Panajam Paser Utara di Kaltim, serta
D. Kayong Utara di Kalbar.

Baca Juga:   Cara Cek NIK yang Terdaftar di Kartu Operator Seluler Terbaru

4. Kota Palembang

Palembang di Sumatera Selatan juga dinilai patut dipertimbangkan sebagai pengganti Jakarta.

Nama kota Palembang ini disebut oleh Kepala Kesbang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Lahmudin Harun, saat memberikan sambutan dalam Konperda Ke-1 DPD Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) Sumsel, di Hotel Sandjaya, Palembang, Sabtu (10/2/2007) lalu.

5. Kecamatan Maja, Lebak, Banten

Ibu Kota Negara (Indonesia) layak pindah ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, karena memiliki beberapa keunggulan sebagai daerah penyangga juga mudah ditempuh oleh angkutan kereta api maupun kendaraan umum.

“Kita sudah siap mengusulkan Kecamatan Maja menjadi alternatif sebagai Ibu Kota Negara dengan areal seluas 5.250 hektare,” kata Bupati Mulyadi Jayabaya di Rangkasbitung, Selasa (29/1/2013).

Ia mengatakan, sejauh ini wacana pemindahan Ibu Kota Negara ramai dibicarakan ketika Jakarta dilanda banjir. Namun, wacana itu hingga kini belum ada realisasinya dari pemerintah.

Sebab Kecamatan Maja lahannya seluas 5.250 hektare dan sebagian besar milik Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

“Saya kira untuk pembebasan lahan di Kecamatan Maja begitu mudah karena milik pemerintah itu,” katanya.

Baca Juga:   Alih Kredit D3 Ke S1 Kesehatan Masyarakat Kesmas Di Jakarta Timur

Menurut dia, lokasi pemindahan Ibu Kota Negara di Kecamatan Maja bisa menanggulangi kemacetan dan banjir di Jakarta. Selama ini, kata dia, antrean kendaraan semakin parah sehingga perlu adanya pemindahan Ibu Kota Negara.

6. Mamuju, Sulawesi Barat

Wapres Jusuf Kalla mengusulkan kota Mamuju di Sulawesi Barat menjadi ibu kota karena letaknya berada di tengah tengah Indonesia.
“Coba kalian cari Kota bernama Mamuju di Sulawesi. Itu titik tengah Indonesia. Tarik dari paling atas ke bawah dan dari samping kanan ke kiri. Disitulah letak tengahnya Indonesia,” ungkap JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (25/4/2017).

“Kalau Makassar masih terlalu selatan. Titik tengahnya ya persis di Mamuju, bawahnya Pare-Pare sedikit,” kata dia.

Jika pemindahan ibu kota negara terjadi dan mencari titik tengah negara seperti yang dilakukan Myanmar yang saat ini ibu kota berada di Naypyidaw.

Maka akan ibu kota Indonesia akan berada di Pulau Sulawesi.

“Ya jadinya jauh dari Jakarta. Kalau Myanmar, orang sana setuju semua karena kemana-mana bisa dekat termasuk ke Yangoon (Ibu Kota sebelumnya),” kata Jusuf Kalla. (*)

Loading

Berikan Komentar Anda