Alasan Kenaikan Harga Tiket Bus saat Mudik Lebaran: Penyebabnya Terungkap

Harga tiket bus biasanya naik hingga 100% ketika musim mudik lebaran tiba. Kenaikan harga tiket tersebut bukan karena tingginya permintaan terhadap transportasi bus, pun bukan karena PO (Perusahaan Otobus) cari keuntungan besar memanfaatkan momen mudik lebaran. Ada sejumlah alasan lain yang membuat PO menaikkan harga tiket bus.

Seperti diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, harga tiket bus memang harus naik saat mudik lebaran untuk menutupi biaya pengeluaran PO yang juga ikutan naik saat mudik lebaran.

“Saat momen libur lebaran, bus-bus yang dari arah Jakarta ke wilayah Timur memang bakal penuh penumpang, tapi kan bus-bus yang akan balik ke Jakarta kosong nggak ada penumpang. Sementara bus-bus yang kosong itu juga perlu biaya solar, maintenance (perawatan), dan lain-lain,” ungkap pria yang akrab disapa Sani melalui sambungan telepon kepada detikOto, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:   Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mencapai 180 Km/Jam, Perjalanan Hanya Memakan Waktu 1 Jam!

Itu baru dari segi pengeluaran untuk operasional bus, belum lagi pengeluaran biaya tambahan untuk kesejahteraan para karyawan PO. Di momen mudik lebaran, operator bus juga harus menyiapkan anggaran tambahan untuk Tunjangan Hari Raya (THR) para karyawannya.

Sementara dari sisi regulasi, Sani menjelaskan bahwa pemerintah tidak menentukan tarif tiket bus untuk kelas non ekonomi. Pemerintah hanya mengatur tarif untuk bus kelas ekonomi. Sedangkan saat ini bus-bus yang bermain di jalur Antar Kota Antar Provinsi kebanyakan sudah bus-bus dengan kelas non ekonomi yang secara sasis dan bodi sudah lebih bagus, dan memiliki beberapa fasilitas penunjang kenyamanan penumpang.

“Sementara kalau kita lihat sekarang, bus-bus ekonomi AC yang seat-nya 2+3 itu sudah sangat jarang dan saat ini hanya ada di rute jarak pendek hingga menengah seperti bus-bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi). Dan bus-bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang digunakan untuk mudik itu kelasnya rata-rata sudah non ekonomi semua, pakai AC, seat-nya 2+2 dan sudah ada toiletnya,” jelas Sani.

Loading

Berikan Komentar Anda