Profil Arya Wedakarna Senator Bali yang Viral Karena Diduga Ucapannya Bernada Rasis

Arya Wedakarna, senator asal Bali menjadi sorotan setelah videonya yang dituding rasis terhadap wanita berhijab viral.

Dalam video itu, Arya Wedakarna yang pernah dipecat dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali itu mengatakan dirinya tidak ingin melihat ada wanita dengan penutup kepala.

Ucapan itu dilontarkan Arya Wedakarna ketika berada memberi teguran dan komentar terhadap Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan pengelola bandara.

“Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek,” ujar AWK dalam video yang viral.

Karena hal itu pula, banyak masyarakat yang penasaran dengan sosok Arya Wedakarna ini.

Berikut ulasannya.

Profil Arya Wedakarna

Arya Wedakarna memiliki nama lengkap Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa.

Ia lahir pada 23 Agustus 1980. Pada tahun 2014-2019, ia sempat menjadi anggota DPD Bali dengan perolehan suara sebesar 178.934 suara.

Saat masih muda, Arya pernah terjun di dunia modeling dan menjadi cover boy majalah Aneka. Ia sempat bergabung dalam trio grup vokal FBI bersama Indra Bekti dan Roy Jordy.

Putra dari Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa ini dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan Termuda di Indonesia (saat berusia 27 tahun) dan Rektor Universitas Termuda di Indonesia (saat berusia 28 tahun) oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Baca Juga:   Viral 2 Satpam KRL Menjaga Seorang Lansia sedang Tertidur, dapat Beragam Reaksi dan Pujian Netizen

Saat ini, ia juga menjabat sebagai Rektor Universitas Mahendradatta Bali.

Putra dari Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa ini dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan Termuda di Indonesia (saat berusia 27 tahun) dan Rektor Universitas Termuda di Indonesia (saat berusia 28 tahun) oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Saat ini, ia juga menjabat sebagai Rektor Universitas Mahendradatta Bali.

Pendidikan

SD Cipta Dharma Denpasar tahun 1992

SMP Negeri 3 Denpasar tahun 1995

SMA Negeri 1 Denpasar tahun 1998

Melbourne Language Center, Australia tahun 2000.

S1 di Universitas Trisakti (STMT) Jurusan Manajemen Transportasi Udara tahun 2002.

S2 di Universitas Satyagama Jakarta Jurusan Magister Ilmu Pemerintahan tahun 2004.

S3 di Universitas Satyagama Jakarta Jurusan Doktor Ilmu Pemerintahan (Ph.d) tahun 2007.

Organisasi

President The Hindu Center of Indonesia.

Kontroversi

Pengakuan sebagai raja Majapahit Bali

Pada tanggal 31 Desember 2009, Arya mengaku sebagai keturunan raja Majapahit Bali dengan nama lengkap Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III His Royal Majesty King of Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX.

Ia mengklaim telah dilantik sebagai Raja Majapahit Bali di Pura Besakih oleh pendeta Siwa Budha dengan gelar tersebut.

Baca Juga:   Video Viral Polantas Merokok Sambil Berkendara di Depan Polsek Lembang

Namun, tokoh Puri Jembrana, A.A. Gde Benny Sutedja saat bedah buku Kisah Penculikan Gubernur Bali, Sutedja,1966 pada bulan Mei 2016 meminta agar Arya tidak lagi mengaku sebagai raja Majapahit.

Penolakan Bank Syariah

Pada 7 Agustus 2014, melalui akun facebooknya, Arya Wedakarna, menulis status yang menyatakan penolakannya terhadap perbankan syariah di Bali.

“Aliansi Hindu Muda Indonesia dan Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) hari itu berdemonstrasi di depan Kantor Bank Indonesia Denpasar untuk moratorium/stop izin Bank Syariah di pulau Bali.

Penolakan Ustad Abdul Somad

Dia dituduh sebagai provokator penolakan Ustad Abdul Somad yang akan melakukan dakwah di Bali pada bulan Desember 2017.

Ustad Somad sebelumnya sempat mendapatkan penolakan dari ormas Bali pada 8 Desember 2017.

Tuduhan mengarah pada Arya Wedakarna karena dalam akun Facebook-nya, Arya menuding Ustad Abdul Somad sebagai anti-Pancasila.

“Siapa pun boleh datang ke Bali, Pulau Seribu Pura, bahkan Raja Arab Saudi saja tidak masalah datang ke Bali untuk berlibur asal tanpa agenda politik terselubung. Tapi tentu Bali menolak jika ada oknum siapapun yang datang ke Pulau Dewata dengan agenda anti Pancasila. Ngiring kawal NKRI dan Tolak Agenda Khilafah tersosialisasi di Bali,” kata Wedakarna melalui Facebook @dr.aryawedakarna, Jumat 1 Desember 2017.

Wakil Ketua Komisi II DPR, Lukman Eddy kemudian melaporkan Arya Wedakarna ke Badan Kehormatan (BK) DPD.

Baca Juga:   Perjalanan Panjang: Mahasiswa Fakultas Teknik Unila Wisuda Setelah 14 Semester, Air Mata Haru Mengalir

Dalam laporan itu, Arya Wedakarna diduga menjadi otak pelaku atas persekusi yang dialami oleh Abdul Somad di Denpasar, Bali.

Dalam pembelaannya, Arya Wedakarna menyebut, penolakan itu merupakan aspirasi masyarakat Bali yang sudah viral di medsos beberapa hari sebelumnya.

Pemberhentian sementara sebagai anggota DPD
Mantan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD, AM Fatwa mengatakan Wedakarna juga pernah melakukan pelanggaran semasa dirinya masih menjabat sebagai pimpinan BK DPD.

Badan Kehormatan DPD sebelumnya telah menerima pengaduan tentang Wedakarna dari masyarakat Muslim di Bali, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Putusan MKD DPD RI No 5 Tahun 2015 dan Putusan MKD DPD RI No 3 Tahun 2017 memutuskan Arya Wedakarna diberhentikan sementara sebagai anggota DPD RI.

Namun, Arya Wedakarna mengatakan kabar tentang pemberitaan sementara dirinya dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah tidak benar.

Penganiayaan Ajudan

Arya Wedakarna pernah dilaporkan ke polisi oleh ajudannya berinisial PTDM akibat penganiayaan.

Kasus ini terjadi karena korban tidak sengaja menjatuhkan tas Arya Wedakarna.

Kehidupan Pribadi

Arya Wedakarna menikah dengan Ida Ayu Ketut Juni Supari dari Griya Suci Dencarik Banjar Buleleng.

Pernikahan digelar mewah dan eksklusif di Istana Mancawarna Tampaksiring, Gianyar, Bali, Pada tanggal 23 Agustus 2017.(tribun-medan.com)

Loading

Berikan Komentar Anda