Kemarahan warga terhadap para penambang emas ilegal di Lombok Barat yang disebutkan berasal dari China sudah tak terbendung. Warga kemudian membakar sejumlah kamp di wilayah Sekotong.
Hal itu terjadi pada Sabtu (10/8/2024) malam, warga di Dusun Lendek Bare, Desa Lenong Batu Montor, Lombok Barat, NTB, mendatangi kamp dan membakar kamp-kamp tersebut yang diduga milik para penambang asal China.
Kemarahan warga dipicu ulah para penambang yang membawa alat berat dan berupaya menggusur makam di Desa Kedaro, Lombok Barat. Warga menegaskan, telah menolak warga asing mengeruk tambang emas di kawasan tersebut. Kasus ini terungkap lewat informasi pembakaran kamp yang beredar di media sosial.
“Kasus ini telah ditangani oleh aparat kepolisian, namun sementara ini, pelakunya tidak ada, korbannya tidak ada, karena lari karena mereka penambang ilegal,” ujar Kepala bidang Humas Polda NTB Kombes Rio Indra Lesmana seperti dikutip KANTOR BERITA BURUH dari TRIBUNNEWS, Selasa (13/8/2024).
Namun demikian, menurut Kombes Rio, saat ini aparat kepolisian belum menerima laporan terkait kasus tersebut. Menurutnya, perekam video yang beredar di media sosial seharusnya membuat laporan untuk mendukung pengungkapan kasus ini.
Penambang asal China?
Sementara itu, Rio menjelaskan, pihaknya masih mendalami akan dugaan penambang ilegal dari China. Pihaknya saat ini hanya fokus untuk menangani kasus pembakaran tersebut.
Terkait penambang asal China, pihaknya menyebut dibutuhkan koordinasi dengan pemerintah daerah. “Ini menyangkut tenaga kerja asing (TKA), tapi itu ilegal, jadi yang berhak untuk turun bukan hanya kepolisian, dari pemerintah setempat harus ikut turun tangan,” kata dia.
Soal lokasi tambang ilegal
Selain itu, kata Rio, pihaknya berharap Dinas Pertambangan juga turut melacak keberadaan tambang ilegal di Sikotong itu. Pihaknya juga belum pernah menerima laporan soal keberadaan tambang ilegal di wilayah
Seharusnya, kata dia, perekam video yang beredar untuk membuat laporan terkait kasus tersebut.
“Kalau bicara peristiwa pembakaran kami tidak bisa bicara banyak karena, baik saksi, pelaku, dan korban tidak ada, lari mereka,” kata dia.