VIRAL Dua Gadis Berkelahi Pakai Celurit di TPU Palembang

Sebuah video aksi perkelahian dua gadis menggunakan senjata tajam (celurit) viral di media sosial. Belum diketahui nasib kedua gadis tersebut usai perkelahian.

Dilihat detikSumbagsel, Senin (15/1/2024), dalam video singkat itu tampak seorang remaja perempuan menggunakan baju hitam, celana jeans biru berkelahi dengan seorang remaja perempuan menggunakan jaket hitam, celana pink. Keduanya juga terlihat membawa celurit saat berkelahi.

Tampak dalam video, Kejadian tersebut juga di saksikan oleh teman-temanya dan merekam keduanya saat berkelahi.

Sebelum kedua orang perempuan itu berkelahi, tampak seorang pria berbaju hitam mengacungkan benda mirip senjata api ke atas tanda perkelahian dimulai. Setelah itu kedua perempuan tersebut langsung saling serang menggunakan celurit.

Baca Juga:   VIRAL Pria di Lumajang Babak Belur Diamuk Warga, Dituduh Maling Padahal Mau Temui Pacar

Dari informasi yang beredar dalam video, kejadian tersebut terjadi di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kecamatan Sukarame Palembang. Nmaun, belum diketahui kapan peristiwa itu berlangsung.

“Setelah mendapatkan kiriman video, polisi, Babinsa Sekta kemuning mengecek lokasi berdasarkan patok pembatas wilayah, dan memang lokasi itu Wilayah Sukarame,” kata ketua Rw 07 Piparja, kecamatan kemuning, Larmoyo, Senin (15/1/2024).

Salah seorang petugas kebersihan makam, Jayak (50) mengatakan memang benar kejadian tersebut terjadi di lokasi tersebut di TPU tempat ia bekerja. Namun, ia tidak mengetahui persis kapan kejadian itu terjadi.

“Kalau kejadian itu kapan saya tidak tau karena saya kemarin sedang tidak bekerja disini, saya tau ada hal itu juga baru hari ini,” katanya saat diwawancarai detikSumbagsel di lokasi kejadian, Senin (15/1/2024).

Baca Juga:   Profil Arya Wedakarna Senator Bali yang Viral Karena Diduga Ucapannya Bernada Rasis

Jayak menuturkan, daerah tersebut memang sering dijadikan tempat kumpul oleh anak anak remaja. Sebab dari pantauan detikSumbagsel di lapangan memang daerah tersebut lumayan jauh dari pemukiman warga sekitar, ditambah masih banyak pohon-pohon yang cukup tinggi.

“Memang sering ke sini. Sering melihat remaja yang sering nongkrong, dan membawa Miras (tuak),” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut ia menjelaskan akan sangat berdampak ke pada petugas kebersihan makam yang ada di TPU tersebut.

“Dampaknya kepada kita (petugas kebersihan) seolah olah merasa, takutnya kita yang diklaim jahat oleh warga sekitar. Padahal pelakunya bukan dari daerah kita kan, warga datangan,” ujarnya.

Loading

Berikan Komentar Anda