Video viral sekelompok orang berseragam Pemuda Pancasila (PP) yang lakukan intimidasi wali murid hingga berujung cekcok di Kebumen, masih jadi perhatian publik.
Terbaru, salah seorang pria berseragam Pemuda Pancasila bernama Supeno, yang diketahui juga merupakan kepala desa (kades) di wilayah setempat memberikan konfirmasi. Supono mengakui jika pria berseragam Pemuda Pancasila dalam video viral itu adalah dirinya.
“Ya, saya yang pakai seragam PP itu,” tutur Supeno.
Diketahui dalam video viral yang beredar, tampak Supono dan sejumlah orang berseragam Pemuda Pancasila lakukan intimidasi kepada seorang pria di Kebumen.
“Tak pangan raimu (tak makan mukamu),” ucap Supono kepada pria berbaju abu-abu, yang diketahui bernama Sugiyono itu.
Sugiyono sendiri diketahui merupakan ketua DPC Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Kresna Cakra Nusantara Kabupaten Kebumen.
Sugiyono saat ini menjadi pendamping sejumlah wali murid dari salah satu SDN 1 Jatimulyo, Kebumen yang melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) oleh pihak sekolah ke Polres Kebumen.
Masalah inilah yang melatarbelakangi cekcok antara Supono dan Sugiyono, hingga videonya beredar di media sosial dan menjadi viral.
Dalam video tersebut, Supono beberapa kali meminta Sugiyono dan para wali murid mencabut laporan dugaan pungli tersebut ke Polsek Kebumen. Terdengar Supono berbicara dengan nada tinggi dan penuh emosi.
Apalagi Sugiyono terlihat tak gentar dan tetap pada pendirian tak akan mencabut laporan dugaan pungli itu.
Sementara dalam konfirmasinya, Supono mengatakan jika dia dimintai tolong Kepala Desa Jatimulyo untuk menyelesaikan masalah laporan dugaan pungli itu.
Sebab, wali murid yang membuat laporan dugaan pungli itu tinggal di desa tempat Supono menjabat sebagai kades.
“Pungli nggak ada, tak jamin nggak ada pungli,” klaim Supono.
Lebih lanjut dia menyebut jika pungutan yang dilakukan pihak sekolah adalah infak. Dan telah disepakati oleh komite maupun wali murid.
“Sekolah di mana saja yang namanya infak oleh komite dan wali murid, kepala desa itu sudah disetujui semua. Dana BOS juga nggak semuanya boleh untuk pengembangan,” papar Supono.
Sementara itu, Sugiyono mengatakan, kejadian intimidasi yang viral itu diduga buntut dari laporannya ke Polres Kebumen terkait dugaan pungli yang dikeluhkan wali murid SDN 1 Jatimulyo. Dia pun tetap pada pendirian tak akan mencabut laporan dugaan pungli tersebut.