Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Langkah tersebut diambil setelah dirinya gagal mendorong pemberlakuan sanksi terhadap Israel. Keputusan mundur Veldkamp, yang berasal dari partai Kontrak Sosial Baru berhaluan kanan-tengah, turut diikuti keluarnya partai tersebut dari koalisi pemerintahan.
Situasi ini semakin memperumit peta politik Belanda, terlebih menjelang penyelenggaraan pemilu pada 29 Oktober 2025.
Dalam wawancara dengan media, Veldkamp mengaku kecewa dan merasa ruang geraknya sebagai menteri luar negeri semakin terbatas.
“Saya merasa terkekang dalam menentukan arah yang saya anggap perlu,” ujar Veldkamp, 23 Agustus 2025.
Terkait kegagalannya mendorong sanksi terhadap Israel, usulan tersebut memang sempat dibahas secara serius dalam rapat kabinet, namun selalu berakhir tanpa kesepakatan.
Veldkamp selama ini dikenal lantang mengkritik strategi militer Israel dalam konflik Gaza melawan Hamas.
Belum lama ini, pemerintah Belanda juga melarang masuk dua menteri Israel dari kubu sayap kanan, yakni Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, serta menetapkan keduanya sebagai persona non grata.
