Membongkar Cerita Mutilasi, Soto Daging Manusia di Terminal Kampung Rambutan 2013

Ada yang tahu cerita mengerikan dari soto daging manusia di Terminal Kampung Rambutan pada tahun 2023 silam?.

Benget Situmorang, seorang penjual soto di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur dulu pernah menggemparkan publik karena soto yang ia jual berasal dari daging istrinya sendiri.Soto pada dasarnya merupakan makanan yang segar dan enak untuk disantap, apalagi dikonsumsi saat sedang cuaca mendung atau hujan karena akan memberikan kehangatan tambahan.

Akan tetapi bagaimana, seandainya, coba bayangkan, jika ternyata soto daging yang Anda pesan dan makan, ternyata disajikan dari daging manusia?.

Bukan, ini bukan sebuah potongan adegan film karena memang ada kejadian nyata kasus yang soto daging manusia yang sangat menggemparkan pada masanya. Duduk santai mari baca kembali secara singkat kilas balik kasus Benget Situmorang dan soto dari daging istrinya.

Benget adalah seorang perantau asal Desa Ambarita, Samosir, Sumatera Utara yang mengadu nasib di Jakarta.

Baca Juga:   VIRAL Tampang Wajah Pria ini Mirip Gibran, Begini Komentar Netizen

Awalnya, Benget bekerja sebagai sopir bus Kopaja sampai dimana singkat cerita dari pekerjaannya itu ia bertemu istri pertamanya yang bekerja di terminal Kampung Rambutan, bernama Roini.

Pada tahun 2000, Benget dan Roini menikah. Namun sayangnya, Benget sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan memiliki sifat yang sangat temperament. Konflik di antara keduanya sering kali terjadi sehingga mereka akhirnya diusir dari tempat tinggal mereka oleh RT setempat.Benget lalu memadu kasih dengan seorang wanita bernama Darna Sri Astuti tanpa mengakui bahwa ia sudah memiliki istri. Benget dan Astuti berstatus sebagai perselingkuhan, dimana Astuti sendiri mengira Benget masih lajang. Pada tahun 2011, Roini diceraikan dan Benget melangsungkan pernikahan resmi dengan Astuti.

Benget kemudian beralih profesi menjadi pedagang soto Lamongan di belakang Terminal Kampung Rambutan. Kedainya cukup ramai dikunjungi oleh pelanggan, terutama dengan adanya beberapa minuman keras yang disajikan untuk menarik perhatian pengunjung. Meskipun begitu, tabiat Benget sebagai seorang yang suka berselingkuh tetap tidak hilang.Kali ini, Benget Situmorang mulai dekat dengan seorang wanita bernama Tini, yang juga telah memiliki suami dan anak. Benget merekrut Tini untuk bekerja di kedainya agar bisa lebih dekat dengannya. Namun, Astuti menyadari hubungan yang terjalin antara Benget dan Tini di kedai soto mereka.

Baca Juga:   Pengendara Ojol Tewas Dibacok Penumpang ODGJ di Sultra

Astuti merasa kecewa dan marah, namun justru mendapat perlakuan kekerasan dari Benget. Bahkan, Benget dan Tini merencanakan untuk membunuh Astuti demi menjalin hubungan mereka lebih jauh. Pada tanggal 1 Maret 2013, Benget Situmorang memberi Astuti minuman keras hingga ia tidak sadarkan diri, lalu melakukan hubungan badan dengan kekerasan terhadap Astuti.

Jadi, saat Astuti mencoba melawan, Benget semakin brutal dalam perlakuannya. Ia bahkan menyiksa Astuti dengan cara yang kejam, menuduh bahwa Astuti berselingkuh padahal sebenarnya itu adalah tuduhan palsu. Akibat dari penyiksaan yang dialami, Astuti pun meninggal dunia karena luka-luka yang dideritanya.

Setelah kematian Astuti, Benget memutilasi tubuhnya dan menyimpannya dalam berbagai wadah plastik di dalam kulkas kedainya. Benget dan Tini juga membuang potongan tubuh Astuti di berbagai tempat di sepanjang jalan tol Cikampek, serta menghidangkan daging Astuti sebagai bagian dari hidangan soto mereka tanpa memberitahu bahwa itu adalah daging manusia.Kejahatan Benget dan Tini terbongkar setelah adanya laporan dari saksi mata yang melihat mobil angkot merah yang mencurigakan. Mereka berhenti di berbagai tempat dan membuang wadah plastik berisi tubuh Astuti. Setelah penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, Benget dan Tini akhirnya ditangkap.

Baca Juga:   VIRAL Pelajar di Lombok Hindari Razia Tabrak Polisi hingga Terpental

Loading

About the Author

admin