DONALD TRUMP TIDAK KUNJUNGI INDONESIA DALAM LAWATANNYA KE-ASIA

Lawatan perdana Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke kawasan Asia mencakup sejumlah negara yang selama ini menjadi sekutu tradisionalnya, termasuk Jepang dan Korea Selatan, dan negara saingan AS, Cina. Berbeda dengan mantan Presiden Obama yang baru melakukan lawatan ke Vietnam menjelang akhir jabatannya pada tahun 2016, Presiden Trump memasukkan Vietnam ke dalam daftar negara-negara pertama di Asia yang dikunjungi. Di negara itu, ia akan menghadiri KTT APEC di Da Nang dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Tran Dai Quang di Hanoi. Kebijakan Trump soal Asia adalah ‘bagaimana agar kawasan ini tidak dilanda konflik’. (Reuters)

Namun Trump tidak mampir ke Indonesia dalam lawatan selama sekitar dua minggu ini. Alasannya, kata Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika, Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, terkait erat dengan rencana Amerika di Laut Cina Selatan.”Yang diutamakan oleh Trump sebetulnya pengamanan di Laut Cina Selatan. Laut Cina Selatan akan didefinisikan oleh Amerika sebagai kawasan Indo-Pasifik. Untuk memastikan bahwa Indo-Pasifik bisa terwujud, dia lebih mengutamakan kedekatannya dengan Vietnam karena Vietnam benar-benar anti-Cina,” jelas Suzie Sudarman kepada BBC Indonesia, Rabu (08/11).

Baca Juga:   Kelas Karyawan Universitas Bakti Indonesia (UBI) Banyuwangi

“Sedangkan Indonesia masih diragukan apakah Indonesia akan meminta bantuan banyak dari Cina dan demikian masih diragukan kesetiaannya kepada konsep Indo-Pasifik atau sebaiknya mendekati kalangan yang lebih simpatik dengan kawasan yang akan memusuhi sedikit,” tambahnya. Presiden Trump berjabat tangan dengan sejumlah penari yang menyambutnya di Kota Tua,Beijing.(Reuters)

Kendati demikian, Indonesia dan Amerika Serikat mempunyai berbagai kerja sama strategis sehingga seharusnya Trump juga mengunjungi Indonesia, menurut anggota Komisi I DPR yang membidangi hubungan luar negeri, Charles Honoris. “Tentunya kami sangat menyayangkan tidak mampirnya Presiden Trump ke Indonesia dalam kunjungannya ke Asia, apalagi kami merasa sebetulnya kita punya hubungan kerja sama yang cukup baik dan kita menganggap Amerika sebagai mitra strategis dalam berbagai hal.”

“Misalnya, perdagangan, pemberantasan tindak pidana, termasuk terorisme dan lain sebagainya sehingga buat saya, memang agak mengecewakan ketika Donald Trump datang ke Asia dan tidak mampir ke Indonesia,” kata Charles Honoris. Kadar Perdagangan AS di Laut Cina Timur. Di samping kepentingan untuk mengamankan Laut Cina Selatan, kunjungan Presiden Trump ke Asia kali ini juga dilandasi faktor perdagangan. Oleh karenanya, negara-negara Asia timur lebih berdampak terhadap kepentingan Amerika Serikat, kata Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika, Universitas Indonesia, Suzie Sudarman. “Karena kadar lalu lintas perdagangan Amerika lebih kepada Laut Cina Timur. Jadi kalau mau mengamankan wilayah perdagangan yang paling penting bagi Amerika, ya harus mendekati negara-negara Asia timur,” tuturnya.

Baca Juga:   Biaya Kuliah Mahasiswa Baru Universitas Kristen Indonesia (UKI) T.A. 2017/2018

Kapal induk USS Ronald Reagan berpatroli di Laut Cina Selatan pada akhir September 2017. (Reuters) Adapun jalur pelayaran Laut Cina Selatan, lanjutnya, lebih banyak digunakan oleh negara-negara ASEAN yang kadar perdagangannya kurang besar tetapi kadar lalu lintas untuk jalur komunikasi pelayaran lautnya tinggi. “Untuk kepentingan rakyat Amerika sendiri, sebetulnya ekonominya yang jauh dipacu dibandingkan dengan masalah-masalah keamanan per se (itu sendiri),” kata Suzie Sudarman. Di negara yang menjadi sekutu AS pun, terdapat warga yang menentang kedatangan Trump, seperti di Korea Selatan ini. (Reuters)

Dibandingkan dengan pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama mengutamakan sekutu-sekutu baru yaitu negara-negara di Asia Timur dan juga sekutu-sekutu baru di kawasan Asia tenggara. “Tapi kalau Donald Trump mungkin pemikirannya hanya bagaimana menggerakkan kembali ekonomi Amerika dan jangan sampai kawasan itu dipenuhi konflik. Misalnya, konflik dengan Korea Utara, Korea Selatan, konflik dengan Cina, konflik dengan Taiwan. Itu jauh lebih membahayakan alur perdagangan Amerika Serikat dibandingkan Laut Cina Selatan,” tambah Suzie Sudarman.

Baca Juga:   Cara Cek Kendaraan Terkena Tilang Elektronik ETLE atau Tidak

Ketika terpilih sebagai presiden AS untuk periode pertama tahun 2009 lalu, banyak kalangan di Indonesia mengharapkan Obama melawat ke Indonesia dalam kunjungan perdananya ke Asia mengingat kedekatannya dengan Indonesia lantaran pernah menghabiskan masa kecilnya di Jakarta.

Namun Obama baru berkunjung ke Indonesia satu tahun kemudian atau pada November 2010, dan setelah tidak menjabat presiden lagi ketika bersama keluarganya berlibur di Indonesia pertengahan tahun 2017.

Loading

Berikan Komentar Anda