Hari ini pengemudi ojek online (ojol) berunjuk rasa di Jakarta. Ribuan ojol itu datang dari berbagai penjuru Pulau Jawa dan Sumatra. Mereka mulai turun ke jalan pada Selasa, 20 Mei 2025 siang.
Mereka akan berkumpul di Bundaran Patung Kuda, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI.
Salah satu tuntutan massa, ialah pemotongan biaya aplikasi diturunkan menjadi 10 persen. Menurut Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, potongan yang diberlakukan aplikator selama ini tak masuk akal dan bertentangan dengan regulasi pemerintah.
“Bahkan, saat pihak pengemudi hanya meminta agar aplikator mematuhi regulasi yang telah ditetapkan pemerintah dalam Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) KP 1001 Tahun 2022, yaitu potongan maksimal 20 persen, aplikator justru menaikkan potongan lebih jauh,” ujar Igun.
Aksi hari ini, kata dia merupakan bentuk puncak dari akumulasi kekecewaan para pengemudi terhadap sistem yang dinilai semakin menekan mitra kerja lapangan.
Adapun 2.254 personel gabungan telah disiapkan guna mengawal jalannya aksi yang diprediksi akan berdampak pada lalu lintas di Jakarta.
“Untuk personel pengamanan ada 2.254 personel,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin, 19 Mei 2025.
Personel ini terdiri dari 1.913 anggota dari Polda Metro Jaya, 230 dari Polres Metro Jakarta Pusat, 320 personel TNI, dan 91 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Polisi mengimbau agar aksi berlangsung damai dan tertib.
“Kami minta peserta demonstrasi tetap tertib dalam menyampaikan pendapat di muka umum demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” kata dia.
Kepolisian menyatakan tidak akan memberlakukan rekayasa lalu lintas, kecuali situasi mendesak.