Cerita Korban Selamat Erupsi Marapi, Berkat Sembunyi di Balik Batu

Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyisakan duka bagi banyak orang, terutama keluarga para korban jiwa. Erupsi tersebut terjadi secara tiba-tiba ketika puluhan pendaki masih berada di sekitar puncak gunung di dekat kawah Marapi.

Gunung yang masuk ke wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu tiba-tiba saja mengeluarkan muntahan material bebatuan disertai abu vulkanik. Sekitar pukul 14.54 WIB, sejumlah pendaki dikejutkan dengan ledakan dahsyat diiringi hujan abu vulkanik.

Mereka langsung lari berhamburan ke arah bawa mencoba untuk menyelamatkan diri. Salah satu pendaki yang berhasil selamat, yaitu Muhammad Fadli dievakuasi Tim SAR gabungan dari TNI dan Polri pada Senin, 4 Desember 2023.

Baca Juga:   Viral Aksi 2 Bocah SD Naik Motor Jakarta ke Madura

Saat ini, dirinya mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat mengalami patah pada bagian jarinya. Fadli mengatakan bahwa ketika erupsi terjadi, ia sedang berada di dekat Tugu Abel, tugu yang menjadi penanda jalur naik dan turunnya pendakian Marapi.

Pada saat kejadian, ia tengah menuju ke kawasan Cadas dan di saat bersamaan, terdengar suara gemuruh disertai abu yang membumbung ke langit. Sontak saja dirinya berlindung di balik batu yang ada di dekatnya bersama salah seorang temannya yang bernama Bima.

“Di balik batu bang, ada batu besar di situ dan di situlah kami berlindung, saya sama Bima (temannya). Saya menahan batu itu pakai jari, lalu kebetulan ada batu turun yang kena tangan (jari) saya,” ucap Fadli seperti yang dikutip dari Antara pada Jumat, 8 Desember 2023.

Baca Juga:   Geger Meningitis Jamur di AS: 2 Korban Meninggal

Beruntung, Fadli dan Bima berhasil selamat dari amukan Marapi dan juga tidak terlepas dari peran salah seorang temannya yang bernama Irfandi. Ia juga menjadi salah satu pendaki yang selamat ketika erupsi Gunung Marapi akhir pekan kemarin.

Dengan modal tas carrier yang dibawa, Irfandi menggunakannya sebagai tempat untuk berlindung dari hujan batu dan abu vulkanik. Sementara itu, dia juga berupaya menyelamatkan kedua temannya dan seorang pendaki lain ke lokasi yang lebih aman.

“Saya paling depan karena saya yang buka jalan. Teman lain yang di belakang tidak terlihat di sebelah mana. Pada saat material batu turun saya berlindung dengan tas carrier saya. Saya tidak tahu dimana yang lain. Yang terlihat hanya Fadli dan Bima,” kata Fadli.

Baca Juga:   Video Viral Dump Truk Tersangkut di Gapura Selamat Jalan Magelang

Cerita Fadli dan Irfandi yang berhasil terhindar dari maut tersebut merupakan segelintir kisah kelabu dari erupsi Gunung Marapi yang menewaskan 23 pendaki. Pada saat erupsi, total ada 75 pendaki dengan 52 orang berhasil selamat.

Loading

Berikan Komentar Anda