Aktivis Konservatif Charlie Kirk Tewas Ditembak di Universitas Utah Valley

Charlie Kirk, aktivis gerakan MAGA (Make America Great Again), dilaporkan meninggal dunia setelah ditembak di bagian leher saat menghadiri debat publik di Utah Valley University, Utah County, pada Rabu (8/11/2025).

Menurut laporan The Hollywood Reporter, Kirk yang berusia 31 tahun—pendiri organisasi konservatif Turning Point USA sekaligus tokoh penting dalam gerakan America First—menjadi korban penembakan sekitar 20 menit setelah menyampaikan pidato tentang isu penembakan massal di Amerika Serikat (AS).

“Yang Agung, bahkan Legendaris, Charlie Kirk, telah tiada,” tulis Presiden AS Donald Trump melalui Truth Social untuk mengenang sosok yang dikenal dekat dan setia mendukung dirinya.

“Tidak ada yang lebih memahami sekaligus peduli terhadap generasi muda Amerika selain Charlie. Dia dicintai dan dihormati oleh banyak orang, termasuk saya pribadi. Melania dan saya menyampaikan belasungkawa mendalam untuk istrinya, Erika, serta keluarga besarnya. Charlie, kami sangat mencintaimu!” ujar Trump.

Baca Juga:   VIRAL Sapi Milik Warga Masuk Jalan Tol Kisaran Sumatera Utara

Hingga saat ini, pelaku penembakan masih belum tertangkap. AP News melaporkan, dua orang sempat diamankan namun dipastikan bukan pelaku. Direktur FBI, Kash Patel, juga menyatakan bahwa seorang “person of interest” yang sempat ditahan akhirnya dilepaskan setelah diperiksa.

Karier Politik dan Aktivisme

Charlie Kirk mendirikan Turning Point USA pada usia 18 tahun dari garasi rumah orang tuanya di Illinois. Di bawah kepemimpinannya, organisasi ini tumbuh pesat menjadi jaringan nasional dengan lebih dari 1.000 cabang di sekolah dan universitas di seluruh AS.

Organisasi tersebut aktif mengampanyekan kapitalisme pasar bebas, pemerintahan terbatas, serta terlibat dalam isu-isu sosial yang kontroversial seperti ras dan gender.

Baca Juga:   Viral! Dua Bocah Dirantai di Leher oleh Ayahnya di Majalengka, Cuma Gara-gara Ini!

Metode kampanye Kirk sering menimbulkan perdebatan: mulai dari penggunaan poster mencolok, video konfrontatif yang viral, hingga konferensi berskala besar. Kritikus menilai dirinya memicu polarisasi, sementara para pendukung memuji keberaniannya dalam memberi wadah bagi mahasiswa konservatif di kampus yang cenderung liberal.

Sejak awal usia 20-an, Kirk mulai sering tampil di media konservatif. Ia menjadi wajah rutin di Fox News, membela kebijakan populis dan anti-imigrasi Donald Trump sepanjang masa jabatan pertamanya.

Pada 2019, ia meluncurkan The Charlie Kirk Show, sebuah podcast dan program radio harian yang sempat masuk jajaran terpopuler di Apple Podcasts. Platform tersebut membuat pengaruhnya semakin luas, dengan menghadirkan diskusi bersama tokoh politik maupun figur media konservatif.

Kirk juga menulis beberapa buku, salah satunya The MAGA Doctrine (2020), yang mempertegas perannya sebagai penerjemah kebijakan Trump untuk generasi muda.

Baca Juga:   Kocak Seorang Pria di Gigit Ular, Tak Terima Gigit Balik Sampai Mati

Strateginya yang menekankan digitalisasi membuat kontennya sering viral di Instagram, YouTube, hingga TikTok, terutama saat berdebat dengan kelompok liberal.

Seiring waktu, Kirk semakin dikenal di lingkaran konservatif arus utama. Pada 2020, acara The Charlie Kirk Show mulai disiarkan melalui Salem Radio Network, bahkan tahun ini ia sempat menjadi pembawa acara tamu di Fox & Friends.

Charlie Kirk dipandang sebagai ikon konservatif muda yang berhasil memanfaatkan media digital untuk mengubah cara publik Amerika mengonsumsi isu politik. Pendekatannya diyakini berkontribusi besar pada kemenangan Donald Trump di Pilpres 2024, ketika kampanye Trump lebih banyak menggandeng kreator konten ketimbang media tradisional.

Loading

About the Author

admin
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor