Ngeri! Penampakan Topan Wipha Hantam Zhuhai, Ratusan Ribu Orang Dievakuasi

Topan Wipha (Typhoon Wipha) menerjang Kota Zhuhai, Guangdong, China, pada Sabtu (20/7/2025). Saat melanda, penampakan Topan sangat mengerikan.

Terlihat dari gambar beredar, langit Zhuhai dipenuhi awan cumulonimbus tebal berwarna abu-abu gelap yang bergerak cepat.

Gedung-gedung bertingkatpun dipenuhi awan sangat tebal seiring intensitas angin kencang.

Pusaran angin dengan kecepatan sekira 120 Km/jam terus menggulung apa saja yang dilaluinya hingga pekat hitam.

Topan dahsyat ini memicu evakuasi massal lebih dari 669 ribu orang dan mengakibatkan gangguan transportasi besar-besaran.

Badai tropis tersebut membawa angin kencang dan hujan lebat yang membanjiri sejumlah wilayah rendah.

Bandara Zhuhai terpaksa membatalkan seluruh penerbangan sejak pagi hari Sabtu. Sementara itu, otoritas setempat menutup sementara Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Macau sebagai antisipasi angin kencang.

Baca Juga:   Viral Replika Suasana Indonesia di Kebun Binatang di Australia

“Kami tidak mengambil risiko. Keselamatan penumpang dan warga adalah prioritas,” kata juru bicara otoritas transportasi setempat.

Jembatan tersebut akhirnya dibuka kembali pada Minggu (21/7) dini hari setelah intensitas badai mereda. Namun, layanan kereta cepat masih belum beroperasi penuh akibat adanya genangan air di beberapa titik jalur.

Pemerintah Zhuhai mengaktifkan respons darurat Level I, menginstruksikan penutupan sementara sekolah, kantor, dan pusat bisnis. Tim SAR dikerahkan untuk membantu evakuasi warga, terutama di kawasan pesisir yang rawan banjir rob.

“Kami sudah memindahkan lebih dari 50 ribu warga Zhuhai ke tempat aman sebelum badai datang,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Zhuhai.

Banjir Rendam Permukiman, Pohon Tumbang Berantakan

Baca Juga:   Viral Video Warga Jebol Tembok Pembatas Perumahan Grand Galaxy City saat banjir di bekasi

Hujan deras selama berjam-jam menyebabkan banjir di sejumlah permukiman. Ketinggian air di beberapa jalan mencapai 1 meter, membuat kendaraan tidak bisa melintas.

“Rumah saya kebanjiran setinggi lutut. Ini kali terparah sejak 2018,” keluh Li Wei, warga Distrik Xiangzhou.

Angin dengan kecepatan hingga 120 km/jam juga merobohkan puluhan pohon dan merusak papan reklame. Tim darurat masih bekerja membersihkan puing-puing hingga Minggu siang.

Meski badai sudah melemah, BMKG setempat mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan angin kencang hingga Senin (22/7).

“Kami meminta warga menghindari area rendah dan aliran sungai yang mungkin meluap,” pesan juru bicara BMKG Guangdong.

Pemulihan infrastruktur dan evaluasi kerusakan masih terus dilakukan. Sementara itu, layanan darurat tetap siaga 24 jam untuk mengantisipasi keadaan darurat.

Baca Juga:   Syarat Pendaftaran Polbangtan dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) 2024

Loading

About the Author

admin