Bukan daging seperti biasanya, belakangan ini media sosial diramaikan dengan kehadiran sate unik berbahan dasar sayur kangkung. Kangkung ditusuk menggunakan lidi, lalu dibakar dengan tambahan bumbu sesuai selera.
Dunia kuliner memang selalu menghadirkan inovasi baru. Tak jarang, kreasi yang tak lazim justru menarik perhatian warganet, terutama para pecinta kuliner.
Salah satu yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah sate kangkung. Layaknya sate pada umumnya, kangkung ini disajikan dengan cara ditusuk menggunakan tusuk sate, kemudian dipanggang.
Setelah dibakar, sate kangkung dibumbui sesuai selera masing-masing. Mulai dari bumbu kacang, sambal terasi, hingga bumbu panggang ala shaokao.
Food vlogger @nanakoot mengunggah momen saat ia mencicipi sate kangkung pada 15 Juni 2025. Menariknya, kangkung dibiarkan utuh dan tidak dipotong-potong sebelum dibakar.
Nanakoot mengaku membuat sendiri sate kangkung tersebut karena belum menemukan yang menjualnya. Ia mengatakan rasanya cukup nikmat, tapi proses mengunyahnya cukup menantang.
Konten kreator lain, Mursid, juga ikut mencoba membuat sate kangkung. Dalam video yang ia unggah pada 21 Juni 2025, ia menggunakan sambal dari cabai merah sebagai bumbu utamanya.
Ia menambahkan irisan bawang merah, bawang putih, cabai hijau, dan penyedap rasa. Semua bahan dihaluskan, lalu dioleskan pada kangkung sambil dibakar di atas teflon.
Fenomena sate kangkung ini mencuri perhatian netizen. Banyak yang penasaran akan rasanya, namun tak sedikit pula yang merasa aneh melihat bentuknya yang dibiarkan panjang.
“Aku makan kangkung yang ditumis aja udah susah ngunyahnya, apalagi dibakar begini. Bisa seret dong,” komentar salah satu warganet.
“Kelihatannya menarik, tapi aku sih mending kangkungnya langsung ditumis aja, nggak perlu ditusuk-tusuk,” ujar pengguna lain.
Tren sate kangkung ini disebut-sebut terinspirasi dari makanan panggang khas Tiongkok bernama shaokao. Dalam bahasa Mandarin, ‘shaokao’ berarti memanggang atau barbeque.
Biasanya, shaokao menyajikan berbagai sayuran seperti daun kucai dan jamur enoki sebagai bahan utama panggangan.
