Viral! Minimarket di Tapteng Dijarah Korban Banjir Longsor, Warga Mengaku Tak Punya Makanan

Viral! terjadi situasi darurat di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, setelah ratusan warga nekat menjarah sejumlah minimarket pada Sabtu, 29 November 2025.

Aksi tersebut dipicu krisis pangan yang semakin parah usai bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah itu sejak awal pekan.

Bencana tersebut tidak hanya merusak pemukiman warga, tetapi juga memutus akses utama yang menjadi jalur distribusi logistik.

Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, tampak warga berbondong-bondong masuk ke minimarket dan mengambil berbagai kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, air mineral, hingga produk rumah tangga.

Dengan alasan kondisi kritis, membuat banyak masyarakat kesulitan mendapatkan suplai makanan dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga:   Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat: 37 Orang Meninggal Dunia

Dikabarkan minimnya stok pangan di rumah dan belum optimalnya penyaluran bantuan membuat warga terpaksa mengambil langkah ekstrem demi memenuhi kebutuhan harian.

Akses jalan yang rusak parah akibat banjir dan longsor membuat kendaraan logistik tidak dapat masuk ke beberapa titik terdampak.

Di beberapa wilayah, jalan sepenuhnya tertutup material longsor, sementara jembatan penghubung ikut terputus.

Hingga saat ini, proses perbaikan masih dilakukan secara bertahap. Sementara itu, upaya pengiriman bantuan melalui jalur udara juga terhambat cuaca buruk yang melanda wilayah pantai barat Sumatera tersebut.

Kondisi ini memaksa warga bertahan dengan persediaan terbatas.

Banyak keluarga mengaku hanya mengandalkan air bersih dan makanan instan yang tersisa, sementara harga bahan pokok di pasar melonjak tajam akibat kelangkaan pasokan.

Baca Juga:   Daftar Libur Tanggal Merah November 2025

Situasi semakin tak menentu ketika bantuan pemerintah belum merata menyentuh seluruh titik terdampak, terutama daerah yang benar-benar terisolasi.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Ferry Walintukan telah membenarkan aksi penjarahan tersebut.

“Benar. Saat ini tengah ditangani oleh polres. Kami terus memantau situasi, mengumpulkan informasi dan barang bukti,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa aparat telah dikerahkan untuk mengendalikan keadaan agar tidak terjadi tindakan anarkis yang lebih luas.

Warga setempat berharap bantuan pangan dapat segera tiba dalam jumlah cukup untuk meredam keresahan dan mencegah terjadinya konflik sosial.

Mereka juga meminta pemerintah pusat dan daerah mempercepat penanganan akses jalan yang rusak agar distribusi logistik kembali normal.

Baca Juga:   Viral Siswa SMA di Polman Kabur Jelang Akad Nikah, Kakak Jadi Penggantinya!

Krisis pangan yang dipicu bencana alam ini menjadi pengingat bahwa koordinasi cepat antarinstansi sangat penting untuk mencegah situasi darurat berubah menjadi kerusuhan.

 

 

 

 

Sumber: disway.id

Loading

About the Author

admin