VIRAL Kamar Kos Dipenuhi Sampah, Penghuni Digerebek Pemilik Kosan yang Ternyata Idap Hoarding Disorder

Baru-baru ini viral di media sosial ibu kos gerebek kamar penghuni penuh sampah diduga idap hoarding disorder. Ibu kos cukup lama mengetuk pintu kos dari penghuni tersebut.

Akhirnya pintu kos terbuka dan betapa terkejutnya ibu kos. Meski pun syok dengan suasana di dalam kamar tersebut, ibu kos berupaya tetap tenang.

Dikarenakan lokasi kos yang juga berada di perkampungan, ibu kos berusaha agar tidak sampai memancing keributan. Ibu kos pun meminta penjaga kos untuk masuk ke dalam kamar.

Betapa mengejutkannya karena di dalam kondisinya berantakan dan penuh sampah.

Peristiwa penggerebekan dilakukan malam hari dan kemudian ibu kos meminta penghuni kos untuk membersihkan kamar sebelum ditinggal.

Informasi ini didapat dari unggahan di Instagram @lambe_turah dilansir TribunJatim.com, Selasa (16/7/2024). Penghuni kos tersebut diduga mengidap hoarding disorder.

Apa itu hoarding disorder?

Hoarding disorder menjadi salah satu istilah kesehatan yang sedang banyak dibahas di media sosial. Viral di sosial media TikTok sebuah video yang memperlihatkan kondisi kamar kos penuh sampah.

Baca Juga:   Begini Kronologi Keributan Antara Sekuriti dan Ojol di Kuningan

Padahal, kamar tersebut bukanlah sebuah kamar kosong melainkan ditinggali oleh seorang gadis. Video ini dibagikan oleh akun TikTok @martasiahaan98.

Awalnya sang perekam video yang diduga pemilik kos, merasa heran lantaran koridor kos tampak digenangi air. Seusai ditelusuri, ternyata genangan tersebut berasal dari salah satu kamar.

Namun betapa terkejutnya pria yang diduga pemilik kos itu saat membuka kamar tersebut. Tidak hanya digenangi air, kamar kos yang ditinggali gadis itu tampak seperti kapal pecah dan dipenuhi oleh sampah.

Video ini pun mendapat beragam komentar dari warganet.

Banyak komentar menyebut, bahwa gadis yang tinggal dalam kamar kos tersebut diduga menderita hoarding disorder.

Lantas, apa itu hoarding disorder?

Pengertian hoarding disorder

Dilansir dari NHS, hoarding disorder adalah gangguan yang menyebabkan seseorang mengumpulkan barang-barang dalam jumlah berlebih dan menyimpannya secara tidak beraturan.

Barang-barang tersebut bisa termaksud barang yang bernilai sedikit, atau bahkan tidak berharga sama sekali.

Baca Juga:   Pendaftaran Mudik Gratis Pemprov DKI Dibuka Mulai 20 Maret

Biasanya timbunan barang-barang ini dapat menimbulkan kekacauan lantaran jumlahnya yang tidak dapat dikelola, serta tidak beraturan. Timbunan barang-barang tersebut dapat membuat isi rumah menjadi berantakan, bau, dan juga kotor.

Bagi masyarakat awam, kebiasaan menimbun barang mungkin tidak tampak seperti sebuah masalah. Akan tetapi hal ini menjadi masalah apabila sampai menimbulkan kekacauan yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Misalnya hingga orang tersebut tidak dapat menggunakan dapur atau kamar mandi, atau tidak dapat mengakses kamar karena kekacauan tersebut.

Penyebab hoarding disorder

Hoarding disorder tentu tidak terjadi begitu saja. Alasan mengapa seseorang dapat menimbun barang-barang atau bahkan sampah secara berlebihan, bisa terjadi karena banyak faktor.

Namun secara umum, beberapa masalah gangguan mental yang memiliki keterkaitan dengan hoarding disorder antara lain:

  • Depresi berat
  • Gangguan psikotik, seperti skizofrenia
  • Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
  • Pada beberapa kasus, hoarding disorder juga memiliki keterkaitan dengan sikap pengabaian diri.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti:

  • Hidup sendiri dan merasa kesepian
  • Belum menikah
  • Memiliki masa kanak-kanak yang buruk, kekurangan materi atau hubungan yang buruk dengan anggota keluarga lainnya
  • Memiliki riwayat keluarga yang juga menimbun barang-barang
  • Dibesarkan di rumah yang berantakan serta tidak pernah belajar untuk menyortir barang
  • Bagi mereka yang mengalami hoarding disorder, upaya untuk membuang barang sering kali menimbulkan emosi yang kuat.
Baca Juga:   Viral Gegara Rem Blong Motor Tabrak Tumpukan Karung

Oleh karena itu, mereka akan cenderung menunda atau justru menghindar untuk membuang barang-barang tersebut.

Kebanyakan, mereka menyimpan barang-barang yang mungkin tidak berharga karena alasan yang tidak jelas.

Misalnya karena benda tersebut tampak berguna, atau karena alasan sentimental. Sama seperti gangguan pada umumnya, hoarding disorder juga perlu mendapatkan penanganan.

Meski tidak mudah, hoarding disorder dapat ditangani. Sayangnya banyak orang yang menilai bahwa mereka yang mengalami gangguan penimbunan ini tidak membutuhkan bantuan.

Oleh karena itu, apabila Anda mencurigai orang-orang di sekitar Anda mengalaminya segeralah bujuk untuk menemui dokter.

Loading

Berikan Komentar Anda

About the Author

admin