Viral Influencer Valeria Marquez Ditembak saat Live TikTok

Seorang influencer media sosial Meksiko ditembak mati saat live (siaran langsung) di TikTok, tempat dia memiliki puluhan ribu pengikut. Korban, yang diidentifikasi sebagai Valeria Marquez (23), kerap mengunggah video terkait kecantikan dan gaya hidup. Beberapa videonya telah ditonton ratusan ribu kali.

Valeria sedang menyapa ribuan pengikutnya melalui TikTok Live. Ia tampak ceria ketika membuka sebuah paket kecil berisi boneka babi. “Dia babi kecil yang lucu!” katanya sambil tersenyum dan memainkan rambut pirangnya.

Namun hanya beberapa detik kemudian, suasana berubah tragis. Seorang pria bersenjata masuk dan menembaknya hingga tewas. Darah memenuhi meja, sementara tubuh Valeria terkulai di kursi, parahnya semua itu terekam dalam siaran langsung yang belum sempat dimatikan.

Video TikTok berdarah itu membuat banyak penonton terpaku dalam ketakutan, terlebih saat wajah pelaku sempat terekam sebelum akhirnya seseorang mematikan kamera. Kejaksaan Negara Bagian Jalisco mengonfirmasi bahwa kasus ini diselidiki sebagai dugaan femicide, pembunuhan terhadap perempuan karena alasan gender.

Baca Juga:   Viral Ojol Berkelahi di Pinggir Jalan gegara Berebut Baterai Motor Listrik

Kantor Kejaksaan Negara Bagian Jalisco mengatakan korban dibunuh pada Selasa malam di salon kecantikannya di Zapopan, pinggiran kota bagian barat Guadalajara.

“Korban adalah seseorang yang aktif dan influencer di media sosial,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Seorang pria memasuki tempat itu dan tampaknya menembakkan senjata ke arahnya,” imbuhnya, yang dikutip AFP, Jumat (16/5/2025). Motif serangan itu belum diketahui.

Jalisco merupakan sarang aktivitas kriminal, rumah bagi salah satu kelompok kartel narkoba paling kejam di Meksiko; Jalisco New Generation Cartel.

Namun, sejauh ini, penyidik belum menemukan bukti bahwa kelompok kriminal berada di balik penembakan influencer cantik tersebut, kata koordinator keamanan negara Roberto Alarcon kepada wartawan.

Baca Juga:   Viral Aksi Pria Rekam CD Wanita saat Antre di Kasir Minimarket

Wali Kota Zapopan Juan Jose Frangie mengatakan bahwa kantornya tidak memiliki catatan Marquez meminta bantuan dari pihak berwenang karena adanya ancaman terhadapnya.

“Sungguh luar biasa bahwa Anda membuat video dan kemudian Anda dibunuh. Pembunuhan terhadap perempuan adalah hal terburuk,” kata Frangie.

Menurut laporan media setempat, Marquez dibunuh oleh seorang pria yang berpura-pura memberinya hadiah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa sekitar 10 wanita atau gadis dibunuh setiap hari di Meksiko, tempat kekerasan kriminal dan terkait gender merajalela.

Valeria bukanlah korban satu-satunya dalam kekerasan yang mengancam perempuan di Meksiko. Hanya beberapa hari sebelumnya, seorang kandidat wali kota di negara bagian Veracruz juga ditembak mati saat kampanye melalui siaran langsung. Insiden tersebut menewaskan tiga orang lainnya.

Meksiko memang sedang menghadapi krisis kekerasan terhadap perempuan. Tahun lalu, ada 847 kasus femicide tercatat secara resmi, dan dalam tiga bulan pertama tahun ini saja, jumlahnya telah mencapai 162. Amnesty International melaporkan bahwa pembunuhan perempuan terjadi di seluruh 32 negara bagian di Meksiko.

Baca Juga:   X Tak Jadi Diblokir Setelah Penuhi Aturan Pemblokiran Pornografi

Sayangnya, tanggapan pemerintah dinilai masih belum memadai. Menurut Direktur Human Rights Watch wilayah Amerika, Juanita Goebertus, hanya sebagian kecil kasus yang berhasil dibawa ke pengadilan. “Pada 2022, sekitar 4.000 perempuan dibunuh, namun hanya 67% kasus yang sampai ke vonis,” ungkapnya.

Kasus TikTok berdarah ini menjadi simbol nyata lemahnya perlindungan terhadap perempuan, bahkan ketika mereka hanya ingin berbagi kebahagiaan lewat media sosial. Tragedi yang menimpa Valeria Marquez menyisakan luka mendalam dan menjadi pengingat bahwa kekerasan bisa terjadi kapan saja, bahkan saat sedang live di TikTok.

Loading

About the Author

admin