Beredar video aksi seorang oknum guru menendang kepala siswa viral di media sosial. Insiden kekerasan yang melibatkan guru dan siswa itu terjadi di SMPN Karangawen, Demak, Jawa Tengah.
Dalam video yang beredar, terlihat jelas tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru kepada seorang siswa yang disertai dengan teriakan dan kemarahan. Video tersebut direkam oleh siswa lain yang ada di dalam kelas.
Tampak seorang guru mata pelajaran IPA berinisial D berdiri di atas meja. Dia berteriak dan memarahi seorang siswa berinisial G kelas 7 yang sedang duduk di depannya.
Beberapa detik kemudian, guru tersebut menendang kepala korban beberapa kali. Diketahui, peristiwa tersebut terjadi saat ujian sedang berlangsung di kelas.
Menurut informasi yang beredar, insiden tersebut terjadi guru tersebut curiga bahwa korban bersiul saat ujian sehingga dia terpancing emosi. Fajar, kakak korban mengatakan bahwa tindak kekerasan itu bermula dari suara siulan yang terdengar di kelas.
Fajar menegaskan bahwa siulan tersebut bukan berasal dari adiknya.
“Adik saya mau ngerjain tes, terus pak guru dengar suara siulan dikira adik saya padahal bukan adik saya tetapi adik saya yang kena,” ujar Fajar dalam keterangannya.
Fajar kecewa dengan tindak kekerasan yang dilakukan guru tersebut dan pelaku mendapat sanksi tegas. Pasalnya, guru tersebut meluapkan emosi kepada adiknya tanpa mengecek lebih lanjut siapa yang sebenarnya bersalah.
Alhasil, video tindak kekerasan tersebut viral di media sosial dan membuat netizen geram. Tak sedikit netizen mengecam tindakan guru tersebut dan berharap mendapat sanksi tegas, baik dari pihak sekolah atau Dinas Pendidikan.
“Sekiller-killernya guru jaman dulu, kayaknya gak ada yang naik meja cuman buat nendang meja, karena gak mencontohkan tata krama yg baik, jadi ini guru jaman kapan?,” tulis akun @sxx***.
“Itu kelewatan sih. Muridnya duduk tenang nggak ngapa-ngapain malah kepalanya ditendang pakai kaki. Dulu memang main fisik juga tapi itu kalau anaknya memang susah diatur,” tulis akun @aji***.
“Jaman dulu emang main fisik tapi kalo main fisiknya udah sampe mukul, tinju, tendang dll, ya semua juga akan di kasusin. Gue jadi ortunya mah akan balas tendang kepalanya dia jangan dengan sepatu dan posisi duduk yg sama. Enak aja lu gituin aja gue,” tulis akun @ind***.
“Kalau oknum guru memberikan pelajaran/pendidikan seperti ini, apa anak-anak hormat sama gurunya? Layak guru tersebut diproses sesuai aturan dan norma yg ada, jika perlu dinonaktifkan,” tulis akun @vickkk.
“Padahal masih banyak hukuman yang bersifat non kontak fisik. Bisa murid tersebut disuruh bikin esai, bersihin sekolah, berdiri di lorong, atau apapun itu. Kalo gini, ya gimana yah,” tulis akun @buk***.
Dinas Pendidikan Buka Suara
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan mengatakan bahwa pihaknya sudah menurunkan tim ke sekolah terkait untuk investigasi langsung.
Namun, pihaknya belum bisa mengungkap detail kronologi kejadian atau sanksi yang akan dijatuhkan karena proses investigasi masih berlangsung.
Haris memastikan bahwa bentuk kekerasan dalam dunia pendidikan, baik fisik atau verbal tidak dapat dibenarkan dan akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.
“Proses tindak lanjut secara administrasi akan segera dilakukan,” ujar Haris dalam keterangannya.
