Sebuah video pembakaran buku Catatan Najwa viral di media sosial. Kejadian itu diunggah oleh akun TikTok @Yogakevan. Akun dengan jumlah pengikut 14.8 ribu itu mengunggah tiga video pembakaran buku dengan cover merah bergambar muka Najwa Shihab.
Di video unggahan pertama, ia mengunggah dengan caption “Ku tak mau lagi kau tipu.” Video tersebut menunjukkan kobaran api di sudut buku bagian bawah dan buku tersebut masih dipegang oleh pembuat video.
Saat berita ini ditulis, video tersebut sudah ditonton 1.7 juta dengan jumlah like 52,1 ribu. Selain itu, di gideo tersebut juga terlihat beberapa buku berjudul Jokowi.
”Ini nggak tahunya karena cuaca panas atau apa. Tapi ini keren banget bisa keluar api,” ucap pembuat video.
Sedangkan di video kedua, pengunggah menulis caption “jahat banget, ya.” Tampaknya video unggahan kedua ini adalah video pertama. Pasalnya, api belum membakar buku gubahan Presenter Mata Najwa tersebut.
Di video itu hanya terlihat pembuat video sedang membuka-buka buku karya Najwa Shihab itu. Di akhir-akhir video, buku tersebut sudah terbakar setengah. Perlahan api terus membakar buku itu. Di kolom komentar unggahan tersebut, salah satu netizen mempertanyakan kerugian yang telah dilakukan oleh pembuat video.
“sumpah gw bingung .. kan lu beli yak buku nya . trus penulis udh dapet royalti nya . nah klo di bakar yg rugi siapa sebenernya??” tanya akun @diandra modia.
“Gw rugi puluhan ribu. Penulis rugi harga diri,” jawab pemilik akun @Yoga Kevan
Kemudian di video ketiga, akun tersebut menulis caption “Gugurnya hati nurani, etika, adab, dan kewarasan.” Di sisi lain dalam video itu tertulis “Peringatan Darurat”
Video tersebut memancing beberapa komentar dari netizen. Beberapa di antaranya hanya menuliskan Fufufafa. Namun ada satu netizen yang mengomentari tindakan pembakaran buku tersebut. Ia menduga pembakaran itu dilakukan akibat Najwa Shihab lantang menyuarakan peringatan darurat.
“Segitu nya amat jadi buzzer mas? masak nyerang personal? jika memang tdk setuju sama peringatan darurat kemarin, bikin argumen tandingannya mas, ini persis kayak kecil hhehe. malu ih,” tulis akun @danakembaren553.
Tiga video yang diunggah beberapa hari yang lalu itu, belakangan ramai di X (Dulu Twitter). Salah satunya di posting oleh Pemimpin Redaksi Narasi TV, Zen Rs. Ia menyatakan dalam beberapa momen Narasi TV yang merupakan media milik Najwa Shihab berkali-kali dikritik, diserang personal, dan dituduh macam-macam.
“Tapi membakar buku membuat dimensinya jadi berbeda. Levelnya jadi lain. Gak lagi personal krn (((MEMBAKAR BUKU))) itu ya gitu deh….” tulis Zen RS di akun pribadinya.
Di samping itu, dalam postingah yang lain, Zen RS mengungkapkan bahwa serangan tersebut datang bertubi-tubi sejak peringatan darurat. Ia mengaku tak menganggapnya sepele.
“Tapi…. insiden terakhir sampe buku “Catatan Najwa” mulai dibakar itu dimensinya udah lain, levelnya bukan lagi serangan personal. Membakar buku gak pernah gak serius,” tegas penulis buku Simulakra Sepakbola itu.
Postingan Zen RS itu memancing komentar netizen dari berbagai kalangan. Mereka menganggap pembakaran buku merupakan tindakan yang mengerikan dan mengkhawatirkan. Misalnya, akun X @nabiylarisfa menuturkan bahwa membakar buku merupakan kebencian yang levelnya mengerikan.
“Ini kekhawatiran yang justified. Entah yg melakukan menyadari artinya atau tidak, tapi semoga ada yang called out video-video seperti ini di tiktok,” tulisnya.
Selain itu, akun penyuka literasi @LiterasiFess mengunggah video pembakaran tersebut. Dalam unggahannya ia menulis caption dengan mengutip perkataan seorang penulis Jepang, Yōko Ogawa.
“Orang yang membakar buku pada akhirnya akan membakar manusia. —Yōko Ogawa,” tulisnya.
Akun @fullmoonfolks juga mengomentari video pembakaran buku tersebut. Ia menegaskan bahwa membakar buku adalah kelakuan fasis. Bahkan ia menyebutkan beberapa ciri fasisme.
“Bakar buku itu kelakuan fasis. Ciri-ciri fasisme antara lain; anti pengetahuan, anti pendatang, anti minoritas, anti kritik dan menyepelekan HAM retorika di atas biasanya dibungkus atas nama nasionalisme, ketertiban/keamanan negara dan supremasi moral. Siap-siap,” tulisnya.
Hingga berita ini dipublikasikan, Najwa Shihab selaku penulis buku Catatan Najwa belum berkomentar. Namun tak sedikit yang menyayangkan tindakan pembakaran buku tersebut.