Video Viral: Petugas SPBU Dipukul Pria Bertopi di Buol Sulteng, Pertamina Ungkap Kronologi Kejadian

Unggahan video yang merekam aksi pemukulan petugas SPBU Pertamina di Kampung Bugis, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram ini, Kamis (13/7/2023).

Terlihat dalam video, petugas SPBU tengah mengisi pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan jeriken. Di saat bersamaan, para pembeli tampak mengerumuni petugas tersebut.

Tak lama, seorang pria bertopi dan berbaju putih menerobos kerumunan dan mencolek petugas.

Mereka tampak terlibat cekcok sebelum akhirnya pria berbaju putih tersebut “menepuk” kepala petugas.

Petugas pun membalas dengan “pukulan” di wajah, dan kembali dibalas pukulan oleh pria berbaju putih tersebut hingga tersungkur.

“SPBU Kp. Bugis. Faham ya kenapa baju putih semarah itu?” tulis pengunggah.

Hingga Kamis siang, video viral ini telah ditonton lebih dari 44.000 kali, disukai 3.000 warganet, dan dikomentari lebih dari 800 pengguna Instagram.

Baca Juga:   25 Ucapan Idul Adha 2023 Buat Teman

Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?

Kronologi kejadian, protes isi BBM pakai jerigen

Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, insiden dalam video tersebut terjadi di SPBU 74.94509 Kampung Bugis, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

“Kejadian terjadi pada Senin (10/7/2023) sekitar pukul 18.30 Wita,” terangnya.

Fahrougi menjelaskan, peristiwa pemukulan berlangsung saat mobil dengan tangki berkapasitas 8 kiloliter yang membawa jenis BBM pertalite memasuki area SPBU.

Saat itu, kondisi SPBU cukup ramai dengan konsumen yang mengantre, baik kendaraan maupun nelayan.

Kondisi pun menjadi kurang kondusif setelah salah satu pengendara mobil protes terkait pengisian jeriken nelayan.

“Pengguna mobil Avanza protes terkait pengisian jeriken nelayan yang menggunakan surat rekomendasi,” ungkap Fahrougi.

Baca Juga:   VIRAL ART di Jaksel Nekat Nyaleg Modal Rp2,5 Juta

Terjadilah perdebatan antara petugas dan oknum tersebut. Sesaat setelah berdebat, oknum masyarakat kemudian menelpon keluarganya.

Tak lama, menurut Fahrougi, muncul dua orang baru yang kemudian ikut berdebat, hingga terjadilah insiden pemukulan seperti terekam dalam video viral.

“Atas kejadian tersebut, operator SPBU telah melaporkan ke kepolisian setempat dan telah dilakukan visum,” kata dia.

“Saat ini proses masih dalam penanganan pihak kepolisian setempat,” lanjutnya.

Fahrougi mengungkapkan, SPBU tetap beroperasi secara normal setelah insiden pemukulan terhadap petugas.

Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan untuk memisahkan jalur layanan kendaraan dengan jalur pengisian jeriken yang menggunakan surat rekomendasi.

Selain memisahkan jalur, pihaknya turut menerapkan alternatif berupa pengaturan jam atau waktu layanan untuk masing-masing.

Baca Juga:   Pasangan Anis dan Cak Imin Daftar ke KPU Hari Ini

Menurut Fahrougi, pembelian BBM subsidi tanpa kendaraan harus menyertakan surat rekomendasi dari Lurah, Kepala Desa, Kepala SKPD Kabupaten, atau Kepala SKPD kota yang membidangi.

“Pertamina juga mengingatkan mengenai konsumen pengguna yang berhak atas BBM Solar bersubsidi adalah konsumen rumah tangga, usaha mikro, usaha perikanan, usaha pertanian, transportasi, dan pelayanan umum,” kata dia.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

Sementara itu, pembelian BBM bersubsidi dikhususkan untuk pemilik kendaraan yang telah memiliki QR code.

“Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik–praktik kecurangan di lapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135,” pungkasnya.

Loading

Berikan Komentar Anda