Tips Investasi Cuan bagi Pekerja Gaji Rp5 Juta

Pekerja gaji Rp5 juta juga bisa investasi demi mendapatkan cuan tanpa perlu khawatir kantong jebol. Investasi bisa dimulai dari yang paling rendah risiko.

Perencana Keuangan PINA Rista Zwestika menyarankan untuk melakukan riset sebelum melakukan investasi. Bagi para pekerja gaji Rp5 juta bisa turut mempertimbangkan tujuan keuangan hingga profil risiko.

Selain itu, Rista menyebut pentingnya berkonsultasi dengan perencana keuangan yang kompeten sebelum terjun ke dunia investasi. Ini dilakukan demi mendapatkan masukan sesuai dengan situasi calon investor.

Ia merinci setidaknya ada 5 instrumen investasi yang bisa dipilih bagi pemula sekaligus pekerja gaji Rp5 juta. Meski rendah risiko, Rista mengatakan investasi ini bakal tetap cuan. Berikut daftarnya:

1. Tabungan bank

Sebelum jauh-jauh investasi ke instrumen lain, Rista menyarankan investor pemula untuk menaruh uangnya di bank. Menurutnya, menabung di bank merupakan cara yang relatif aman untuk mengamankan uang.

“Anda dapat memilih rekening tabungan biasa atau rekening tabungan khusus dengan bunga yang lebih tinggi. Meskipun suku bunga pada tabungan cenderung rendah, ini masih merupakan opsi yang aman dan mudah diakses,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/5).

2. Obligasi pemerintah

Instrumen selanjutnya yang bisa dilirik adalah obligasi pemerintah. Ini adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk meminjam uang dari masyarakat.

Rista mengatakan obligasi pemerintah cenderung berisiko rendah karena pemerintah dianggap memiliki kemampuan untuk membayar kembali utangnya. Investor bisa membeli obligasi pemerintah melalui penawaran umum atau perantara keuangan.

Baca Juga:   Analisis Pakar Linguistik: 3 Kesalahan Komika Aulia Rakhman yang Membuatnya Jadi Tersangka Penistaan Agama

3. Deposito

Ada juga deposito yang mengharuskan Anda menyetorkan sejumlah uang ke bank selama periode tertentu. Rista menyebut tingkat bunga yang akan dibebankan tetap.

“Deposito umumnya memiliki risiko yang rendah karena dana Anda diasuransikan dan tingkat bunga yang stabil. Namun, perlu diingat bahwa dana Anda akan terkunci dalam jangka waktu tertentu,” tuturnya.

4. Reksa dana pasar uang

Selanjutnya ada reksa dana yang juga bakal menguntungkan. Secara khusus Rista menyarankan investor bergaji Rp5 juta untuk melirik reksa dana pasar uang.

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang berinvestasi pada instrumen pasar uang, seperti deposito, surat berharga komersial, dan obligasi dengan jangka waktu pendek. Jenis ini cenderung lebih aman ketimbang reksa dana saham karena risiko yang lebih rendah.

“Namun, pastikan untuk memahami biaya dan kinerja reksa dana sebelum berinvestasi,” saran Rista.

5. Emas

Terakhir ada emas yang merupakan aset safe haven. Rista menegaskan emas sudah terkenal sebagai aset yang aman dan tahan inflasi.

Ia menyebut investor bisa membeli emas dalam bentuk perhiasan, koin, atau instrumen investasi seperti logam mulia atau reksa dana emas. Meski harga emas bisa naik dan turun, secara umum Rista menekankan emas cenderung lebih stabil daripada investasi di pasar saham.

Serupa, Perencana Keuangan OneShildt Consulting Imelda Tarigan menyarankan instrumen emas bagi investor pemula bergaji Rp5 juta. Pasalnya, investasi emas bisa mendulang cuan dan rendah risiko.

Baca Juga:   Cara Menghitung THR Bagi Karyawan Tetap, Kontrak, hingga Pekerja Lepas, Ini Jadwal Pencairan THR 2023

“Rekomendasi investasi yang paling rendah risikonya adalah tabungan emas. Untuk mereka yang gajinya Rp5 juta pun gak masalah, bisa terjangkau karena tabungan emas bisa mulai dari Rp10 ribu per setoran. Uang setoran tabungan ini langsung akan dikonversi menjadi berat emas pada hari tersebut. Jadi ibaratnya bisa langsung beli emas,” jelas Imelda.

Imelda Tarigan mengatakan alokasi anggaran investasi yang ideal sejatinya adalah 10 persen dari penghasilan per bulan. Namun, ia mengatakan para pekerja bergaji Rp5 juta bakal berat menyisihkan sebanyak itu.
“Realistis saja lah kebutuhan hidup makin mahal, tapi investasi juga harus supaya tidak jadi korban utang. Jadi, asalkan disiplin, sisihkan 2,5 persen saja tiap bulan sudah bisa,” ujarnya.

Ia menegaskan porsi investasi ini harus disiplin disisihkan tiap bulan, jangan sampai bocor terus dipakai. Menurutnya, investasi emas akan mengalahkan inflasi dalam jangka panjang sehingga bisa digunakan untuk masa depan, seperti pendidikan anak, ibadah, hingga pensiun.

Sementara itu, Rista Zwestika mengatakan tidak ada jawaban pasti berapa persentase uang yang harus disisihkan untuk investasi. Pasalnya, semua tergantung pada situasi keuangan dan tujuan masing-masing individu.

Memang, secara umum idealnya investor kudu menyisihkan 10-20 persen dari pendapatan bulanan untuk investasi. Namun, penting untuk mencari keseimbangan yang sesuai dengan situasi keuangan.

Rista menjabarkan 3 faktor yang harus diperhatikan dalam mengatur porsi investasi dari gaji Rp5 juta dengan tetap menjaga keseimbangan finansial. Berikut faktor-faktor tersebut:

Baca Juga:   Kagetnya Pemerintah Arab Saudi Saat Membongkar Makam Syaikh Nawawi Al Bantani

1. Pengeluaran rutin

Ia mengatakan investor harus terus meninjau pengeluaran bulanan. Selain itu, lakukan identifikasi soal berapa banyak yang diperlukan untuk kebutuhan pokok, seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan rutin.

“Pastikan Anda mengalokasikan dana yang cukup untuk pengeluaran ini sebelum mempertimbangkan berapa yang dapat Anda sisihkan untuk investasi,” saran Rista.

2. Dana darurat

Selain memikirkan investasi, Rista menyinggung pentingnya dana darurat untuk menghadapi keadaan tak terduga, seperti biaya medis atau kehilangan pekerjaan. Ia menyarankan besaran dana darurat setidaknya 6-12 bulan dari pengeluaran atau pendapatan bulanan sebelum memulai investasi jangka panjang.

Jika belum memiliki dana darurat yang cukup, Rista menegaskan investor kudu memprioritaskan untuk menyiapkannya terlebih dahulu ketimbang menaruh uangnya di instrumen investasi.

3. Tujuan keuangan

Rista menyebut investor kudu punya tujuan keuangan. Ada beberapa tujuan, seperti mempersiapkan dana pensiun, membeli properti, hingga menabung untuk pendidikan anak.

“Tujuan Anda akan membantu menentukan jangka waktu dan jenis investasi yang sesuai. Misalnya, jika tujuan jangka pendek, seperti membeli rumah dalam 2-3 tahun Anda mungkin ingin menyisihkan lebih banyak uang untuk tabungan daripada investasi jangka panjang,” jelasnya.

“Setelah mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda dapat menentukan jumlah yang nyaman untuk diinvestasikan. Selalu ingat bahwa investasi memiliki risiko dan penting untuk memastikan bahwa Anda masih memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menghadapi keadaan darurat,” tandas Rista.

Loading

Berikan Komentar Anda