Tahun ajaran baru 2017 ini Universitas Negeri Malang (UM) telah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk menyambut para adik-adik mahasiswa baru. Salah satunya yaitu kebijakan pembagian kuota jalur masuk melalui 3 pintu SNMPTN atau undangan, SBMPTN dan juga jalur mandiri.
“Tahun ini kita buka 30% kuota jalur undangan SNMPTN, 40% dari jalur tes atau SBMPTN dan selebihnya yaitu 30% mandiri,” papar Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, Wakil Rektor I UM
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pihak kampus berencana menambahkan kuota jalur tes SBMPTN dan mengurangi jumlah kuota jalur undangan SNMPTN. Hal ini sebagai hasil pertimbangan tahap akhir oleh kampus karena tingginya nilai prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik yang diraih oleh mahasiswa SBMPTN dibandingkan mahasiswa jalur undangan.
“Berdasar hasil pertimbangan kami mahasiswa yang tes tulis ini ada prestasi lebih tinggi dari yang undangan, maka kami alihkan kuotanya sedikit lebih,” paparnya pada tim infokampus.news.
Tes SBMPTN Digunakan Sebagai Salah Satu Nilai Penentu Seleksi Mandiri
Ditemui disela kegiatan kantornya, Hariyono juga menambahkan kebijakan yang akan ditambah dalam proses hasil seleksi jalur mandiri nanti.
“Mandiri seleksi nanti tetap ada seleksi tes tulis, tapi nilai hasil SBMPTN kita juga ambil sebagai bahan pertimbangan kami. Ini khusus untuk yang kebetulan ikut tes ya,” tambahnya.
Ia mengatakan dengan adanya pemanfaatan pengambilan nilai dari SBMPTN akan memudahkan pihak kampus untuk menilai tingkat keinginan siswa yang bersangkutan dalam pemilihan UM sebagai kampus tujuan.
“Dengan memanfaatkan hasil tes SBMPTN ini yang juga saran banyak pihak, bisa kita lihat bagaimana anak ini kesiapannya dalam menghadapi tes yang pertama. Kedua, kita bisa lihat antusiasme anak yang bersangkutan terhadap memilih UM sebagai kampus tujuan,” pungkasnya. (pus)