Pelatih Lazio Baroni Bicara Isu Rasial dan Kartu Merah yang Kontroversial di Twente

Pelatih Lazio, Marco Baroni, mengakui bahwa kartu merah awal yang diterima kiper FC Twente, Lars Unnerstall, berperan penting dalam kemenangan timnya 2-0 di laga Liga Europa, Jumat (25/10/2024) dini hari WIB.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa “serangan adalah pertahanan terbaik,” dan memberikan pujian kepada timnya yang mampu memanfaatkan situasi tersebut dengan baik. Kemenangan ini mengukuhkan Lazio di puncak klasemen Grup Liga Europa.

Pertandingan di Grolsch Veste Stadium, Enschede, dimulai dengan intensitas tinggi, dan pada menit ke-11 Boulaye Dia berhasil mengecoh jebakan offside Twente sebelum dijatuhkan oleh Unnerstall. Wasit tidak ragu mengeluarkan kartu merah untuk kiper Twente, membuat tim tuan rumah bermain dengan 10 pemain selama 80 menit.

Baca Juga:   Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Meskipun unggul jumlah pemain, Lazio gagal memanfaatkan banyak peluang dan hanya mencetak dua gol, masing-masing dari Pedro dan Gustav Isaksen, untuk mengunci kemenangan. Gol Pedro tercipta pada menit ke-35 setelah umpan Matias Vecino, sementara gol Isaksen datang di menit-menit akhir pertandingan.

Dalam wawancaranya dengan Sky Sport Italia, Baroni memuji persiapan timnya untuk menghadapi situasi sulit di markas Twente, yang terkenal dengan atmosfer “panas.”

“Ini pertandingan yang rumit, dan saya meminta para pemain untuk menunjukkan kedewasaan, terutama setelah unggul jumlah pemain. Kami harus membunuh pertandingan ini dan tetap fokus,” ungkap Baroni.

Baroni juga memberikan pujian kepada Samuel Gigot, yang baru saja pulih dari cedera dan menjalani debutnya di lini pertahanan Lazio.

Baca Juga:   Viral Siswi SMA di Jambi Dibegal Driver Ojol, HP dan Uang Dibawa Kabur Pelaku

“Samuel punya karakter dan karisma. Dia akan memberikan banyak kontribusi untuk tim ini,” tambahnya.

Baroni menegaskan bahwa pendekatannya dalam pertandingan ini adalah menjaga tim tetap menyerang, meski sudah unggul.

“Saya suka tim yang memainkan bola dengan baik. Ketika kami memperlambat tempo, Twente mencoba bangkit. Saya tekankan bahwa empat pemain depan harus bekerja sama dan turun membantu pertahanan,” jelas Baroni. Filosofi ini juga mendapat sambutan positif dari para penyerang Lazio, termasuk Isaksen, yang menyukai pendekatan taktis Baroni.

Pelecehan Rasial Terhadap Loum Tchaouna

Di tengah kemenangan ini, ada insiden tak menyenangkan ketika Loum Tchaouna menunjukkan kemarahan setelah gol kedua Lazio. Menurut Baroni, Tchaouna mengaku mendengar pelecehan rasial berupa suara monyet dari penonton.

Baca Juga:   Menhub Prediksi Puncak Arus Mudik 28 Maret dan ARus Balik 6 April 2025

“Tchaouna sangat marah, dan saya memutuskan untuk menariknya keluar setelah dia melaporkan insiden tersebut kepada staf kami. Wasit keempat juga mengakui situasi tersebut,” kata Baroni.

Kemenangan ini menempatkan Lazio di puncak klasemen Liga Europa, unggul selisih gol dari Tottenham Hotspur dan RSC Anderlecht, yang juga meraih tiga kemenangan dari tiga pertandingan.

Loading

Berikan Komentar Anda

About the Author

admin