Mulai Menyebar ke Inggris, Wabah Narkoba ‘Zombie’ Ada yang Berakhir Tewas

Narkoba ‘zombie’ yang sebelumnya mewabah di Amerika Serikat kini menyebar ke Inggris. Seorang pekerja pabrik di Inggris Karl Warburton (43) meninggal karena efek xylazine yang dikonsumsinya.

Obat penenang hewan tersebut dikombinasikan dengan obat-obatan terlarang lain termasuk heroin, fentanil, dan kokain. Pria tersebut meninggal dunia karena pneumonitis aspirasi akut atau kondisi yang kerap disebabkan karena menghirup racun, namun xylazine disebut menjadi faktor penyebabnya.

Dikutip dari Daily Mail, Warburton ditemukan tewas di rumahnya di Smith’s Wood, Birmingham. Ayah dua orang anak itu diketahui mengalami masa kecil buruk dan telah berjuang melawan penyalahgunaan narkoba hampir sepanjang hidupnya.

Kasus ini menandai pertama kalinya penyalahgunaan xylazine ditemukan di luar Amerika Utara.

Baca Juga:   Viral Pengamen di Grobogal Atraksi dengan Ular Kobra Berakhir dengan Gigitan

Xylazine merupakan obat penenang yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat untuk hewan. Namun obat ini justru membanjiri pasar obat terlarang di Amerika Serikat. Pecandu obat ini mengalami keadaan kulit luka hingga membusuk seperti zombie.

Obat tersebut berguna untuk merangsang otot-otot hewan untuk lebih rileks dan juga sebagai analgesik untuk menghilangkan rasa sakit. Cara kerja obat ini adalah dengan mendorong lebih sedikit norepinefrin dan dopamin yang dilepaskan ke sistem saraf pusat.

Banyak pengguna narkoba yang mencampurkan xylazine dengan obat-obatan lain seperti fentanil. Hal tersebut membuat orang yang overdosis sulit untuk diobati dengan obat pembalik overdosis.

Menurut Administrasi Penegakan Narkoba Amerika, Xylazine membutuhkan waktu beberapa menit untuk bekerja dan dapat memberikan efek pada hewan selama empat jam. Belum jelas sampai berapa lama obat tersebut bisa bertahan pada manusia.

Baca Juga:   Berikut Fakta-fakta Mencengangkan Silicon Valley, Mulai dari Karyawan yang Ngeseks di Kantor

Dalam banyak kasus, obat-obat ini membuat banyak penggunanya ‘terkapar’ di sudut jalan dan di halte bis selama berjam-jam. Setelah terbangun, mereka sadar bahwa efek obatnya sudah habis dan mulai mencoba mencari obat lagi.

Terkait dengan luka yang muncul pada kulit pengguna xylazine, petugas medis berteori bahwa obat tersebut memicu peradangan tingkat tinggi dalam tubuh yang mempersulit penyembuhan luka. Obat tersebut dapat merusak pembuluh darah dan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang membuat orang lebih rentan pada infeksi.

Selain itu, obat ini juga memberikan efek penglihatan kabur, disorientasi, mengantuk, masalah pernapasan, tekanan darah tinggi, hingga menyebabkan koma. Pasien yang mengalami luka infeksi hingga menyebar ke tulang berisiko harus diamputasi.

Loading

Berikan Komentar Anda