Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia kembali menjadi sorotan setelah polisi menetapkan sang Direktur Utama, Michael Wishnu Wardana, sebagai tersangka dalam insiden kebakaran yang menewaskan 22 karyawan di kantor perusahaan tersebut di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Penetapan status tersangka diumumkan pada Kamis, 11 Desember 2025 setelah proses penyelidikan berjalan intensif oleh kepolisian. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, mengonfirmasi bahwa Michael telah ditangkap pada Rabu malam.
“Ya tersangka. Yang bersangkutan sudah kami tangkap,” ujar Roby dalam keterangan resminya.
Penangkapan dilakukan hanya beberapa jam setelah Michael absen dari agenda pemeriksaan yang seharusnya ia hadiri pada hari yang sama. Menurut Roby, Michael sebelumnya telah berkomunikasi dengan penyidik untuk memberikan klarifikasi, namun tidak hadir tanpa alasan yang dijelaskan.
“Dirut Terra Drone komunikasi dengan penyidik kami untuk klarifikasi (pada Rabu) tapi tidak hadir,” tutur Roby.
Ia menambahkan bahwa rincian lebih jauh soal momen penangkapan belum dapat dipublikasikan karena masih dalam proses penyidikan.
Hingga Rabu malam, pihak kepolisian telah memeriksa sedikitnya 10 saksi, termasuk karyawan, warga sekitar, serta sejumlah pejabat dari instansi terkait. Pemeriksaan terhadap pemilik gedung yang disewa Terra Drone juga dijadwalkan dalam waktu dekat.
“Iya pasti (pemilik gedung diperiksa),” kata Roby.
Peristiwa kebakaran yang merenggut nyawa puluhan karyawan tersebut terjadi pada Selasa siang di gedung operasional Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto. Kebakaran diketahui sekitar pukul 12.43 WIB, dan tim pemadam kebakaran mulai melakukan penanganan pada 12.50 WIB.
Api baru sepenuhnya dapat dilokalisasi sekitar 14.10 WIB, sebelum proses pendinginan dilakukan.Polres Metro Jakarta Pusat mengumumkan jumlah korban pada pukul 17.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa 22 orang meninggal dunia, terdiri dari tujuh pria dan 15 perempuan, termasuk satu perempuan yang sedang hamil tujuh bulan.
“Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Susatyo.
Mayoritas korban ditemukan di lantai tiga, empat, dan lima gedung, sementara karyawan di lantai enam dapat menyelamatkan diri melalui akses menuju rooftop.
“Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” jelas Susatyo.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar korban diduga meninggal akibat kekurangan oksigen. Pada Rabu, seluruh jenazah korban telah teridentifikasi dan dinyatakan siap untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing.
source: ntvnews.id
![]()
