Surabaya – Buah juwet atau yang biasa dikenal buah jamblang sudah jarang ditemukan dan semakin langka di pasaran. Pohonnya yang dulu sangat mudah ditemui kini semakin sulit untuk ditemui. Buah yang tumbuh pada musim kemarau ini memiliki banyak manfaat dan khasiat, selain mengandung antioksidan yang tinggi, buah Juwet juga bias dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik. “Dalam buah juwet ada antosianin, yakni pigmen warna ungu, yang tidak hanya berfungsi sebagai pewarna saja. Tapi sebagai antioksidan apalagi untuk daerah tropis seperti Indonesia,” ujar Yulia Riani Letelay (22), salah satu mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katholik Widya Mandala (UWM) Surabaya Jalan Kalisari, Kamis (9/11/2017).
Karenanya, Yulia bersama dua rekannya, Dwi Augusnita dan Fransiska Dewi Wulandari, membuat produk kosmetik dengan bahan dasar buah juwet. Dari buah Juwet tersebut dapat dihasilkan produk-produk kometik seperti lipstick, blush on serta eyeshadow. Produk kosmetik tersebut merupakan hasil tugas akhir ketiganya. “Buah juwet selama ini jarang dipakai untuk bahan kosmetik. Dari sini kami melihat ada nilai tambah yang bisa diambil menjadi satu produk tata rias,” tambah Fransiska. Ide tersebut berangkat dari pengamatan ketiga mahasiswa tersebut saat memakan buah juwet.
“Waktu dimakan, warna ungunya itu nempel di kulit. Jadi kami berpikir siapa tahu bisa dikembangkan,” tutur Yulia. Di bawah bimbingan dosen Farida Lanawati Darsono dan Sumi Wijaya, ketiganya mengembangkan produk kecantikan dari buah juwet yang dibeli di pedagang pasar. “Selain karena mengandung antioksidan yang memang dibutuhkan kulit, buah juwet ini adalah buah lokal yang menurut kami perlu dimanfaatkan dengan baik,” tambah Yulia. Sementara Farida Lanawati, dosen pembimbing juga mengaku bahwa buah juwet memiliki warna ungu yang spesifik. “Ungunya sangat spesifik yang tidak bisa ditemukan di bahan sintetis lainnya.
Di balik warna ungu ada senyawa antioksiden yang cukup bagus untuk menjadi tekstur kulit wajah maupun bibir,” jelasnya. Ke depan, ketiganya berharap produk tersebut dapat dikembangkan menjadi produk yang laku di pasaran. “Saat ini sedang proses paten. Harapan jangka panjang ada industri yang tertarik untuk mengembangkan,” pungkas Yulia.