China saat ini menjadi negara dengan jumlah kendaraan listrik terbanyak di dunia. Beragam merek lokal bermunculan, menciptakan mobil listrik baik dari sektor swasta maupun milik pemerintah di berbagai daerah.
Salah satu pemain baru yang mencuri perhatian adalah NIO, produsen mobil listrik asal Shanghai. NIO berhasil masuk dalam 10 besar penjualan tertinggi untuk kendaraan energi baru kategori startup.
Untuk memperluas jangkauan pasar, NIO terus meluncurkan produk dengan spesifikasi dan performa yang ditingkatkan dibanding para pesaingnya. Salah satu model terbarunya adalah NIO ET5, sedan wagon yang diklaim mampu menempuh jarak lebih dari 1.000 kilometer dalam satu kali pengisian daya.
NIO Inc kini menawarkan ET5 dan ET5 Touring dengan berbagai peningkatan, mulai dari teknologi, sistem penggerak, hingga efisiensi daya. Perusahaan juga menyediakan skema penyewaan baterai untuk menekan harga jual mobil agar lebih terjangkau bagi konsumen.
Dilansir dari Carnewschina, Senin 26 Mei 2025, NIO ET5 tersedia dalam tiga varian tenaga dan dua model. Harga varian dengan baterai 75 kWh dibanderol mulai dari 298 ribu yuan atau sekitar Rp670,9 juta.
Jika konsumen memilih opsi sewa baterai, harga awal mobil turun menjadi 228 ribu yuan atau sekitar Rp513,4 juta. Namun, pembeli harus membayar biaya sewa bulanan sekitar 728 yuan atau Rp1,6 juta.
NIO ET5 memiliki tiga pilihan baterai: versi 75 kWh dengan jarak tempuh 585 km (standar CLTC), versi 100 kWh yang mampu menempuh 740 km, dan versi tertinggi 150 kWh dengan jangkauan mencapai 1.055 km.
Sementara itu, model ET5 Touring yang menggunakan baterai serupa memiliki jarak tempuh sedikit lebih pendek: 550 km untuk 75 kWh, 710 km untuk 100 kWh, dan 1.010 km untuk 150 kWh.
Meski demikian, kedua model tersebut sama-sama menggunakan konfigurasi motor ganda, masing-masing dengan tenaga 201 dk di bagian depan dan 281 dk di bagian belakang. Kombinasi daya dorongnya menghasilkan torsi puncak sebesar 700 Nm.
Untuk varian 150 kWh dengan jarak tempuh terjauh, NIO tidak menjual unit secara penuh. Konsumen hanya dapat memilikinya melalui skema sewa guna menekan harga pembelian awal.