Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat tajam setelah Iran melancarkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika Serikat di Qatar. Serangan tersebut memicu ledakan besar dan cahaya terang yang terlihat dari ibu kota Qatar, Doha, pada Minggu malam.
Langkah Iran ini merupakan bagian dari serangan balasan yang berlangsung satu hari setelah Amerika Serikat menggempur tiga fasilitas nuklir utama di Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Ledakan di Teheran
Sementara itu, situasi di Iran juga memanas. Ledakan terdengar di sejumlah wilayah Teheran, setelah Israel mengklaim melakukan serangan udara terhadap sejumlah instalasi militer dan gedung pemerintahan Iran.
Sebagai tanggapan, Iran membalas dengan meluncurkan gelombang rudal dan drone ke wilayah Israel. Beberapa kota di Israel pun dilaporkan terdengar ledakan akibat serangan balasan tersebut.
Di Lebanon selatan, Israel turut memperluas serangannya dengan membombardir sejumlah desa seperti Zrariyeh, Kfar Milki, dan Ansar yang diduga menjadi basis pendukung milisi Hizbullah.
Korban Tewas Capai Ratusan
Iran mengklaim bahwa sejak dimulainya serangan Israel pada 13 Juni lalu, jumlah korban jiwa telah menembus angka 400 orang, termasuk 13 anak-anak, dan lebih dari 3.000 warga lainnya luka-luka.
Sementara itu, dari pihak Israel, serangan rudal Iran disebut telah menewaskan setidaknya 24 orang.
Di tengah memuncaknya konflik, mantan Presiden AS Donald Trump turut menyuarakan sikap keras terhadap Iran. Ia mengisyaratkan kemungkinan perubahan rezim dengan mengatakan, “Jika rezim saat ini tidak bisa membuat Iran hebat kembali, mungkin saatnya perubahan kekuasaan terjadi.”
3 total views , 1 views today