INKA Bakal Bikin Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Waktu Tempuh Kurang dari 4 Jam

Indonesia tengah melakukan riset pembuatan kereta cepat dalam negeri yang dinamakan proyek Kereta Cepat Merah Putih.

Mengutip tayangan pada kanal YouTube LPDP RI, kereta ini nantinya akan menghubungkan Jakarta-Surabaya melalui jalur utara dengan rute Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya.

Riset Kereta Cepat Merah Putih ini dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRINS), dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.

Selain itu, Departemen Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga turut ambil bagian dalam membuat rancang bangun dan prototyping Kereta Cepat Merah Putih.

Nantinya proses produksi Kereta Cepat Merah Putih akan dilakukan oleh PT INKA. Kereta cepat ini ditargetkan rampung diproduksi pada 2025 dan melakukan uji coba pada 2026.

Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Proyotyping Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Agus Windharto mengatakan, dengan Kereta Cepat Merah Putih ini perjalanan Jakarta-Surabaya dapat ditempuh selama 3 jam 40 menit.

Baca Juga:   Transfer D3 Ke S1 Penyiaran (Broadcasting) Di Jakarta Timur

Adapun merujuk pada video tersebut, kecepatan kereta cepat ini sekitar 230 kilometer per jam.

Waktu tempuh ini jauh lebih cepat dibandingkan waktu tempuh kereta jarak jauh yang beroperasi saat ini, yaitu Argo Bromo Anggrek dimana waktu tempuhnya sekitar 8 jam dengan kecepatan 80 sampai 120 km/jam.
“Sekarang Argo Bromo Anggrek, Jakarta-Surabaya yang sebelumnya 12 jam-13 jam sekarang bisa ditempuh dengan 8 jam. Nah dengan kereta cepat ini seandainya nanti ini diimplementasikan itu bisa ditempuh dalam waktu 3 jam 40 menit,” ujar Agus dikutip dari YouTube LPDP RI, Jumat (6/10/2023).

Sebagai informasi, lingkup riset rancang bangun dan proyotyping Kereta Cepat Merah Putih ini termasuk pengerjaan desain envelope cabin dan kokpit, studi human factors engineering dan ergonomics, pengujian aerodinamis, serta perancangan dan pengujian struktur carbody.

Baca Juga:   Transfer D3 Ke S1 Keperawatan Di Jakarta Utara

Kemudian saat ini, kata Agus, riset Kereta Cepat Merah Putih ini sudah selesai dari sisi lini kemudi yaitu mulai dari ujung depan sampai ujung belakang, bagian luar dan bagian dalam.

Adapun riset Kereta Cepat Merah Putih mendapatkan pendanaan dari Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP sebesar Rp 4,89 miliar untuk 3 tahun penelitian.

“Pada tahun 2019, saya mendapatkan pendanaan RISPRO kompetisi untuk melakukan rancang bangun dan prototyping kereta cepat Indonesia. Pendanaannya selama 3 tahun, berhasil di tahun 2022. Namun karena ada Covid ya kita sempat diperpanjang,” jelasnya.

Menurut Agus, riset rancang bangun dan proyotyping Kereta Cepat Merah Putih ini mendorong industri perkeretaapian Indonesia menuju puncaknya.

Baca Juga:   Gus Samsudin Dilaporkan Ke Polisi Gegara Bikin Konten Aliran Sesat

Sebab jika riset ini berhasil diimplementasikan, maka Indonesia tidak lagi bergantung pada luar negeri dalam pembangunan kereta cepat karena kereta modern ini sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

“Kalau kita ketahui bahwa puncak dari suatu industri di perkeretaapian itu adalah ketika dia bisa membuat dan merancang kereta cepat. Jadi dengan kereta cepat ini akan terjadi akselerasi penguasaan teknologi, baik di pihak perguruan tinggi sebagai peneliti dan juga ada BRIN di sini yang juga bertindak sebagai mitra peneliti, lembaga riset, dan pengujian, dan juga PT INKA sebagai manufaktur. Jadi di sini kita akan ada lompatan teknologi dengan kita masuk ke domain kereta cepat ini,” tuturnya.

Loading

Berikan Komentar Anda