Feri Tenggelam di Sungai Mahakam, Tujuh Korban Ditemukan

Tim gabungan Search and Rescue (SAR) berhasil menemukan tujuh korban meninggal dalam insiden tenggelamnya kapal feri di Sungai Mahakam, tepatnya di kawasan Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, menyampaikan bahwa masih terdapat satu penumpang yang belum ditemukan.

“Berdasarkan data yang kami himpun, feri ini mengangkut 28 penumpang. Dari jumlah tersebut terdapat 20 orang selamat, tujuh orang ditemukan meninggal, dan satu orang masih dalam pencarian,” kata Endrow di Kutai Barat, Rabu malam.

Peristiwa itu berlangsung pada Senin (10/11) malam. Dugaan awal mengindikasikan bahwa kapal feri mengalami kelebihan muatan sebelum akhirnya karam di Sungai Mahakam. Tim SAR Balikpapan langsung mengirim tim Search and Rescue Unit (SRU) menuju lokasi pada Selasa dini hari dan tiba sekitar pukul 12.35 Wita.

Baca Juga:   Duel Maut Dua Remaja di Palembang Live di Medsos

Pencarian hari kedua dimulai pukul 07.00 Wita, Rabu (12/11), dengan metode penyisiran permukaan sungai, pengamatan area sekitar lokasi kecelakaan, serta penyelaman yang dilakukan tim gabungan Basarnas dan Brimob Pas Pelopor 2.

“Hasil pencarian hari kedua, tim berhasil mengevakuasi tujuh korban. Mereka ditemukan dalam kondisi meninggal di lokasi yang berbeda dengan jarak antara 100 meter hingga 13 kilometer dari titik kejadian,” jelas Endrow.

Korban pertama yang ditemukan adalah Marselus Bouk atau Cello (24) sekitar pukul 06.00 Wita, disusul Anci Anwar (50), Dedy (30), Yanto (40), Ilham (27), Asmanu atau Bogel (55), dan Ira (24).

Tim penyelam sempat mencoba memeriksa posisi badan kapal, namun operasi bawah air terpaksa dihentikan karena arus sungai yang sangat kuat dan membahayakan. “Walaupun kondisi arus deras dan cuaca mendung, seluruh unsur SAR tetap melanjutkan upaya pencarian,” tutur Endrow.

Baca Juga:   Cara Beli Tiket Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025

Operasi pencarian ini melibatkan banyak pihak, antara lain Basarnas, Polres Kutai Barat, Brimob, Polairud, BPBD, Dinas Perhubungan, TNI, tenaga medis, hingga masyarakat sekitar. Peralatan seperti rubber boat, speedboat, drone thermal, dan perlengkapan selam juga dikerahkan untuk mendukung proses penyelamatan.

Loading

About the Author

admin