Fakta Maskapai Japan Airlines Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai hingga Terbakar di Landasan Haneda

Maskapai Japan Airlines (JAL) mengalami kebakaran setelah sempat tabrakan dengan pesawat lain di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, Jepang, Selasa (2/1) sore waktu setempat.

Pesawat Airbus A350-900 menabrak dan terbakar tak lama usai mendarat di landasan pacu Bandara Haneda sekitar pukul 17.47 waktu setempat. Japan Airlines mendarat di Haneda usai terbang dari kota Sapporo di Jepang utara.

Tayangan televisi terkemuka Jepang, NHK, menunjukkan pesawat Japan Airlines itu bergerak cepat di sepanjang landasan sebelum ledakan yang memicu kobaran api muncul pada bagian bawah pesawat.

Berikut fakta-fakta soal insiden Japan Airlines yang dirangkum CNNIndonesia.com:

1. Tabrakan dengan pesawat bantuan gempa
Pada rekaman video dari media Jepang NHK, terlihat pesawat Japan Airlines yang membawa 367 penumpang dan 12 awak kabin itu menabrak sebuah pesawat, yang berujung dengan kobaran api besar di landasan pacu.

Api terlihat berkobar dari jendela dan bagian bawah pesawat Airbus Japan Airlines 516 usai kecelakaan tersebut.

Baca Juga:   Aden Sugiantoro Terpilih Menjadi Penerima Beasiswa Angkatan Ketiga The Yenching Academy of Peking University

Pesawat yang bertabrakan dengan Japan Airlines itu merupakan pesawat milik Pasukan Penjaga Pantai Jepang yang hendak mengirim bantuan untuk korban gempa.

Menurut informasi, pesawat Penjaga Pantai yang ditabrak oleh Japan Airlines akan berangkat dari Bandara Haneda ke pangkalan udara di Prefektur Niigata, untuk membantu pengiriman bantuan korban gempa.

2. Lima orang tewas
Lima orang awak pesawat Penjaga Pantai dipastikan tewas dalam insiden kecelakaan pesawat ini.

Kelima orang tewas tersebut merupakan awak pesawat penjaga pantai, yang hendak melakukan misi pertolongan gempa Jepang ke Prefektur Ishikawa.

Hanya seorang yang selamat dalam pesawat jenis Bombardier Dash-8 penjaga pantai yang ditabrak pesawat Japan Airlines tersebut, dikutip dari the Guardian.

Sementara itu, seluruh 367 penumpang pesawat Japan Airlines berhasil selamat dan dievakuasi.

Para penumpang dan kru Japan Airlines terlihat keluar pesawat menggunakan perosotan darurat melarikan diri dari api ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang kian membesar.

Baca Juga:   Penandatanganan Kerjasama Universitas Esa Unggul dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang

3. Penyebab tabrakan belum diketahui
Hingga kini penyebab kecelakaan dan tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan pesawat pengirim bantuan itu belum diketahui.
NHK melaporkan manufaktur pesawat Airbus asal Prancis bakal mengirim tim spesialis untuk membantu penyelidikan kecelakaan ini.

Airbus mengatakan pengiriman tim ini sejalan dengan rekomendasi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Produsen pesawat tersebut mengatakan kepada NHK bahwa tujuan pengiriman tim adalah untuk memberikan bantuan teknis kepada otoritas keselamatan transportasi Jepang.

4. Ganggu 100 jadwal penerbangan
Insiden tabrakan pesawat di landasan pacu ini membuat sejumlah maskapai menjadwal ulang hingga membatalkan total hingga 100 penerbangan.

Jadwal sekitar 100 penerbangan dari dan menuju Bandara Haneda yang mencakup sekitar 19 ribu penumpang terpaksa berubah gegara insiden ini.

Japan Airlines membatalkan 44 penerbangan domestik ke dan dari Haneda. All Nippon Airways membatalkan 54 penerbangan domestik dan satu penerbangan internasional.

Baca Juga:   VIRAL Kamar Mandi dengan Konsep Diskotik, Begini Komentar Netizen

Sementara itu, perusahaan Kereta Api Jepang Pusat mengumumkan akan menyediakan layanan kereta cepat tambahan pada Rabu sebagai tanggapan atas pembatalan penerbangan domestik. Pihaknya telah menjadwalkan empat layanan kereta cepat tambahan dari Tokyo ke stasiun Shin-Osaka.

5. KBRI selidiki kemungkinan ada WNI di pesawat JAL yang terbakar
Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo langsung berkoordinasi dengan otoritas Bandara Haneda Jepang, mencari informasi kemungkinan adanya warga negara Indonesia (WNI) dalam insiden pesawat Japan Airlines yang terbakar pada Selasa (2/1) sore.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan saat ini KBRI Tokyo sedang bergerak untuk berkoordinasi, pasca insiden ini.

“KBRI Tokyo sedang berkoordinasi dengan otoritas bandara mengenai kemungkinan adanya penumpang WNI pada pesawat JAL (Japan Airlines) tersebut,” kata Judha dalam keterangannya.

Selain itu, KBRI Tokyo juga mengantisipasi kemungkinan adanya WNI yang terjebak di Bandara Haneda, karena adanya pembatalan sejumlah penerbangan.

Loading

Berikan Komentar Anda