Sebuah video yang menyentuh hati baru-baru ini beredar luas di media sosial. Video tersebut memperlihatkan Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Riyad Mansour, yang tak mampu membendung tangis saat menyampaikan pidato emosionalnya di hadapan Dewan Keamanan PBB.
Dalam cuplikan yang dibagikan oleh akun Instagram @viva.co.id, tampak jelas betapa beratnya beban emosi yang ditanggung Mansour. Ia berbicara dengan suara tersendat, berusaha mengungkap penderitaan mendalam yang dialami warga sipil di Gaza akibat gempuran militer Israel yang masih berlangsung.
Dengan suara bergetar dan air mata yang tak terbendung, Mansour menyampaikan bahwa lebih dari 1.300 anak-anak Palestina telah kehilangan nyawa dan sekitar 4.000 lainnya mengalami luka-luka sejak konflik kembali memanas.
Ia juga melukiskan pemandangan memilukan: para ibu yang memeluk jenazah anak-anak mereka, menyentuh rambut mereka dengan lembut, dan meminta maaf kepada anak-anak yang telah tiada—sebuah realitas yang ia sebut sebagai “tak tertahankan” bagi siapa pun yang menyaksikannya.
Emosi Mansour semakin memuncak saat ia memaparkan data korban anak-anak dalam konflik yang ia sebut sebagai tindakan genosida oleh Israel di Gaza.
Pernyataan menggugah ini disampaikan secara langsung di hadapan Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon.
Dalam pidatonya, Mansour menegaskan bahwa lebih dari 1.300 anak Palestina telah tewas dan sekitar 4.000 lainnya terluka sejak Israel kembali melancarkan operasi militernya pasca berakhirnya gencatan senjata yang sempat berlangsung pada bulan Maret. Ia menambahkan bahwa anak-anak di Gaza seolah dipaksa untuk bertahan melawan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Israel.
