Cara Sholat Jenazah Lengkap

Sholat jenazah adalah kewajiban muslim atas sesamanya yang meninggal dunia. Tata cara sholat jenazah dilakukan dengan empat kali takbir. Berikut selengkapnya.

Wahbah az-Zuhaili menjelaskan dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu edisi Indonesia terbitan Gema Insani, sholat jenazah selain karena mati syahid hukumnya fardhu kifayah menurut ijtima ulama. Kewajiban ini sama halnya dengan memandikan, mengkafani, dan menguburkan jenazah.

Hukum fardhu kifayah artinya apabila kewajiban ini telah dilakukan oleh sebagian orang muslim meski hanya satu orang saja, gugurlah bagi muslim lainnya.

Tata Cara Sholat Jenazah dan Bacaannya

Tata cara sholat jenazah dilakukan dengan empat kali takbir, berdiri (bagi yang mampu), tanpa rukuk dan sujud. Dijelaskan dalam buku Panduan Sholat Rasulullah Sesuai Sunnah karya Imam Abu Wafa, posisi jenazah dihadapkan ke arah kiblat. Imam berdiri di depan kepala jenazah jika yang meninggal adalah laki-laki atau di tengah tubuh jenazah jika yang meninggal adalah perempuan. Adapun, posisi para makmum berdiri di belakang imam sebanyak 3 shaf jika memungkinkan.

Sholat diawali dengan niat. Kemudian, mengangkat tangan untuk takbir pertama yang merupakan takbiratul ihram.

Sebagian ulama berpendapat mengangkat tangan hanya disunnahkan pada takbir pertama saja. Sementara sebagian lain menganjurkan mengangkat tangan pada setiap takbir.

Berikut tata cara sholat jenazah dan bacaan setiap takbir selengkapnya.

Niat Sholat Jenazah

Bacaan niat sholat jenazah sesuai dengan jenis kelamin jenazah yang meninggal dunia, laki-laki atau perempuan.

Bacaan Niat Sholat Jenazah Laki-laki

أُصَلَّى على هَذَا المَيِّتِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُومَا اللَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma’muman) lillahi Ta’ala.

Artinya: “Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta’ala.”

Bacaan Niat Sholat Jenazah Perempuan

أَصَلِّي على هَذِهِ المَيْتَةِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُوماً اللَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli ‘ala hadzihil mayyitati arba’a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma’muman) lillahi Ta’ala.

Artinya: “Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga:   Harga Tiket Timnas Indonesia vs Laos Piala AFF 2024

Takbir ke-1 Membaca Surah Al Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧

Arab latin: Bismillāhir-raḥmānir-raīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭal-lażīna an’amta ‘alaihim, gairil-magūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

Takbir ke-2 Membaca Sholawat Nabi

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Arab latin: Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

Baca Juga:   Langkah Mudah Berlangganan Wifi Iconnet PLN: Daftar Harga Terbaru 2023

Takbir ke-3 Membaca Doa untuk Jenazah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahummagfir lahuu warhamhu wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahuu wa wassi’ madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa naqqihii minal-khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii wa raujan khairan min zaujihi waqihii fitnatal-qabri wa’adzaaban-naar

Artinya: “Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah tempat tinggalnya, bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan lah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan ganti lah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur dan azab api neraka,”

Bacaan takbir ke-3 lebih pendek:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ, وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَثْوَاهُ

Arab katin: Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu waj’alil jannata maśwahu

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan kepadanya, ampunilah dosanya, dan jadikan surga tempatnya.”

Lafaz hu untuk jenazah laki-laki, lafaz hâ untuk jenazah perempuan.

Takbir ke-4 Membaca Doa yang Diajarkan Nabi

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا ، وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا ، وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا ، وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا ، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإِسْلاَمِ ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الإِيمَانِ ، اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ ، وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

Arab latin: Allahummghfir li-hayyina wa mayyitina- wa-sya-hidina waghaibina wa-shaghi-rina-wa-kabi-ri-na wa dzakarina wa untsa-na- Alla-hum-ma man ahyaytahu- minna fa ahyihi- ‘alal isla-m wa man tawaffaitahu minna-fa tawaffahu- ‘alal i-man. Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinna ba’dahu

Baca Juga:   Viral di Media Sosial! Pria Diduga Pengemis Pura-Pura Pincang di Cibinong

Artinya : “Ya Allah, ampunilah kami baik yang masih hidup maupun yang telah mati, yang hadir maupun yang ghaib, kecil atau besar, lelaki atau perempuan. Ya Allah, siapa saja di antara kami yang engkau hidupkan , hidupkanlah dia menurut islam dan siapa saja yang engkau matikan, matikanlah dia dengan iman. Ya a Allah, janganlah Engkau halangi kami untuk memperoleh pahalanya dan janganlah Engkau uji kami sepeninggalnya.”

Bacaan takbir ke-4 lebih pendek:

اَللّٰهُمَّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنَّا بَعدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Arab latin: Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”

Lafaz hu untuk jenazah laki-laki, lafaz hâ untuk jenazah perempuan.

Salam

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Artinya: “Semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, dan keberkahan untukmu.”

Waktu Sholat Jenazah

Para ulama empat mazhab, sebagaimana dipaparkan Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adilatuhu, berbeda pendapat terkait waktu yang dilarang untuk sholat jenazah.

Mazhab Hanafi mengatakan tidak boleh melakukan sholat jenazah pada lima waktu sebagaimana waktu yang dilarang sholat pada umumnya. Di antaranya waktu terbitnya matahari, terbenamnya matahari, matahari tepat berada di atas tengah hari, setelah sholat Subuh hingga terbit matahari, dan setelah sholat Ashar hingga terbenam matahari.

Sementara mazhab Maliki dan Hambali mengharamkan sholat jenazah pada tiga waktu yakni waktu terbit, terbenam, dan tergelincirnya matahari. Pendapat ini bersandar pada haditsUqbah bin ‘Amir.

Berbeda dengan ketiga mazhab tersebut, Syafi’i berpendapat boleh melakukan sholat jenazah di semua waktu karena sholat jenazah adalah sholat yang memiliki sebab. Wahbah az-Zuhaili sendiri berpendapat boleh mengambil pendapat Syafi’i dalam keadaan darurat atau dibutuhkan.

Loading

About the Author

admin