Bus Pariwisata yang membawa wisatawan dari Jakarta menuju puncak, Bogor alami insiden kecelakaan. Penumpang histeris dalam bus berwarna biru ini. Beruntung, berkat upaya penyelamatan dari sopir, akhirnya seluruh penumpang selamat.
Bus yang membawa rombongan asal Jakarta, mengalami kecelakaan saat memasuki Jalan Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Jumat 1 Agustus 2025.
Evakuasi badan bus ke jalan beraspal memakai kendaraan berat milik TNI. Kerja keras TNI dibantu warga dan kepolisian, bus bersama seluruh penumpang akhirnya selamat.
Kasie Humas Polres Bogor, Ida Yulista mengatakan, kecelakaan bus wisata ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB Jumat pagi. Hasil pemeriksaan sementara, rombongan dalam bus ini sedang menuju hotel Robinson.
Namun saat di jalan menanjak, bus tidak kuat lagi, sehingga terperosok ke sebuah area persawahan di pinggir jalan.
“Penumpang selamat dan bus langsung ditarik karena jalan di lokasi kejadian sebenarnya tidak terlalu curam. Ini hanya faktor kendaraan yang tidak prima. Kalau sopir, dia menang sudah sering ke puncak, jadi familiar dia untuk jalur berbahaya,” ujar Ipda Lista.
Menurut Ipda Lista, butuh waktu satu jam untuk proses evakuasi bus dari jurang ke jalan aspal.
“Tidak ada korban jiwa, tidak ada korban luka dalam insiden ini. Anggota kepolisian melakukan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi, jadi tidak terjadi kemacetan,” katanya.
Satlantas Polres Bogor menurut Ipda Lista meminta, agar pengendara yang hendak menuju kawasan Puncak Bogor, agar selalu dalam kondisi prima serta kendaraan sangat layak jalan.
Faktor prima dibutuhkan, karena puncak, Bogor, kawasan wisata dengan udaranya yang sangat sejuk, terkenal dengan tanjakan dan turunan tajam yang kerap menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara.
“Kalau kendaraan apalagi kendaraan besar seperti bus pariwisata, kalau tidak prima, jangan melaju dikawasan ini. Sangat berbahaya bagi diri sendiri, penumpang dan pengguna jalan lainnya,” tegasnya.
Satlantas Polres Bogor kerap memberlakukan ganjil genap (Gage) serta operasi mendadak, karena kepolisian ingin memastikan semua layak jalan, baik kendaraan maupun kesehatan sopir.