Sesosok mayat bocah berusia 9 tahun ditemukan bersimbah darah. Usut punya usut, bocah malang itu bernama Muhammad Axle Putra, anak dari seorang politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Maman Suherman.
Peristiwa berdarah itu terjadi Selasa (16/12). Maman Suherman, ayah korban, adalah seorang pengusaha dan politikus yang baru dilantik sebagai Dewan Pakar PKS Kota Cilegon.
Korban, Muhammad Axle Putra, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di rumahnya, dengan luka parah di sekujur tubuhnya. Dalam penyelidikan, polisi menemukan 22 luka di tubuh korban, yang diduga disebabkan oleh benda tajam dan tumpul.
Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yoga Tama, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa delapan saksi dan berusaha mencari tahu lebih lanjut mengenai kejadian tragis ini.
Korban bernama Muhammad Axle Putra, atau lebih dikenal sebagai Axle, adalah anak dari H. Maman Suherman, seorang pengusaha dan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Cilegon. Maman Suherman baru saja dilantik sebagai Dewan Pakar PKS Kota Cilegon empat hari sebelum insiden ini terjadi.
Humas DPW PKS Banten, Kusuma Nirmala, dan Ketua DPW PKS Banten, Najib Hamas, mengonfirmasi kabar duka ini. Najib menggambarkan Maman Suherman sebagai sosok yang baik dan peduli terhadap masyarakat. Muhammad Aksel Putra dikenal sebagai anak yang taat beribadah dan menjadi teladan bagi teman-temannya.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (16/12), sekitar pukul 14.20 WIB, di rumah keluarga korban di Perumahan Bukit Baja Sejahtera III, Cilegon. Saat kejadian, Muhammad Axle Putra berada di rumah bersama kakak keduanya, sementara orang tuanya sedang bekerja.
Ayah korban, Maman Suherman, menerima telepon darurat dari anak keduanya yang panik meminta bantuan. Saat Maman tiba di rumah, ia menemukan putranya tergeletak dengan luka parah. Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida, namun dokter menyatakan ia telah meninggal dunia setibanya di rumah sakit.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Muhammad Aksel Putra memiliki 22 luka di tubuhnya, dengan 19 di antaranya diduga akibat benda tajam.
Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yoga Tama, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap motif dan pelaku.
Pihak kepolisian telah memeriksa delapan saksi, termasuk tetangga dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian. Awalnya, kasus ini diduga sebagai perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah korban. Rekaman CCTV di lokasi kejadian juga tidak berfungsi selama dua minggu sebelum insiden.
Polisi menyatakan bahwa tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah Maman Suherman, sehingga kerugian materil akibat pencurian tidak teridentifikasi.
sumber: merdeka.com
