Generasi baru dari Daihatsu Ayla meluncur dalam dua pilihan mesin, yakni 1.000 cc 3 silinder dan terbaru adalah 1.200 cc yang kini jadi 3 silinder.
Kedua dapur pacu tersebut sama-sama dibekali transmisi D-CVT. Sebagai tambahan, mesin 1.000 cc Ayla baru sudah mengusung VVTi. Daihatsu sengaja tetap menyediakan pilihan mesin 1.000 cc untuk memberikan pilihan, apalagi target konsumennya memang mengarah ke first buyer.
Adanya dua pilihan kapasitas mesin tersebut, menimbulkan spekulasi yang mempertanyakan mana yang paling irit bahan bakar.
Dengan kapasitas mesin lebih kecil apakah Ayla 1.000 cc lebih irit, atau justru sebaliknya?
Menjawab hal ini, Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, secara keseluruhan mesin 1.200 cc pada Ayla baru punya tingkat efisiensi yang lebih baik.
Alasannya karena secara teknologi, mesin WA-VE tersebut lebih baru dibanding mesin 1.000 cc Ayla meskipun sudah menggunakan VVTi. “1.200 cc itu lebih irit dari 1.000, karena 1.200 cc mesin baru pengembangan Daihatsu WA-VE.
Artinya mesin tersebut dikembangkan dengan tingkat kepresisian yang tinggi sehingga efisiensi yang didapat dari mesin 1.200 cc bisa maksimal,” ujar Anjar beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Anjar menjelaskan, mesin 1.200 cc pada Ayla baru dikembangkan lebih baik sehingga urusan tenaga dan torsi juga makin meningkat, bahkan lebih baik dari mesin 1.200 cc 4 silinder sebelumnya.
Dengan peningkatan torsi pada mesin baru Ayla 1.200 cc tersebut, diklaim pengendara tak perlu menekan pedal lebih dalam untuk mendapatkan kecepatan yang diinginkan. Artinya, dari skala penggunaan bahan bakar juga menjadi lebih irit dibandingkan mesin dengan tenaga dan torsi yang lebih kecil.
“Kalau yang 1.000 cc, karena lebih rendah torsi dan tenaganya jadi butuh effort lebih untuk mendapatkan kecepatan atau power yang diinginkan pengendara.
Jadi optimalisasi mesin 1.000 cc pada Ayla yang sekarang itu dengan VVTi, tapi tetap masih lebih irit yang mesin baru (1.200),” kata Anjar.
