Guna menjamin para mahasiswanya bisa tetap mengenyam pendidikan di bangku kuliah, Universitas Airlangga (Unair) berencana melakukan perubahan mekanisme pada Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak CMA, seperti dinukil dari laman Unair, Selasa (17/1/2017).
“Secara nominal, Unair tidak ada perubahan, hanya saja mekanismenya yang sedang kita pelajari,” ungkapnya.
Banyak mahasiswa yang meminta adanya keringanan pada UKT. Prof Nasir pun mengungkapkan akan adanya perubahan. “Kasus kita, ada mahasiswa yang dapat UKT 5. Namun di semester berikutnya minta keringanan, itu yang sedang kami pelajari. Nah, kita sedang merancang prosedur untuk pembayaran di awal, jadi dalam bentuk sumbangan universitas. Tapi nanti UKT-nya jadi lebih ringan,” imbuhnya.
Pertimbangan atas perubahan mekanisme ini tercetus karena adanya perubahan dari kondisi sejumlah mahasiswa. Walaupun dalam perhitugan justru menurun, namun menurutnya manfaat ini akan terasa secara sosial.
“Ya kan banyak mahasiswa yang di tengah jalan ditinggal orang tuanya, atau di PHK (Putus Hubungan Kerja,red). Unair tetap menjamin, bagi mereka yang tidak mampu juga akan kami pikirkan,” ujarnya.
Prof Nasih mengharapkan agar calon mahasiswa tidak khawatir tidak bisa diterima pada jalur SNMPTN dan SBMPTN. Karena mahasiswa Bidikmisi lewat jalur mandiri pun akan dipertimbangkan.
“Mereka yang kaya kan bisa les privat, manggil guru ke rumah untuk ngajari juga bisa jadi lolos SNMPTN itu sudah lumrah. Nah, yang tidak mampu ini harus kita pikirkan,” tambahnya.