Jembatan Kelekar Tenggamus Kelurahan Muaradua Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, roboh, pada Kamis sore 11 September 2025, pukul 17.45 WIB.
Jembatan Tenggamus roboh diduga akibat bagian bawah tanah di kiri dan kanan jembatan terkikis oleh derasnya arus air Sungai Kelekar.
Jembatan yang telah berusia kurang lebih 25 tahun itu tidak mampu menahan kekuatan arus dan ambruk seketika.
Dua warga yang menjadi saksi mata, Asahiri, 53 tahun dan Sarjono, 51 tahun menyebutkan bahwa sebelum runtuh, struktur jembatan sudah tampak goyah.
“Arusnya sangat deras. Tidak lama jembatan langsung patah dan jatuh,” ujar Asahiri.
Sarjono menambahkan, jembatan ini sudah tua. Kalau banjir besar memang sering goyang. Sekarang benar-benar putus.
Robohnya jembatan membuat akses utama transportasi warga total terputus.
Banyak warga yang hendak menuju pusat kota, sekolah, tempat kerja, atau fasilitas umum lainnya, kini terpaksa memutar jauh agar tetap bisa melalui jalur penghubung dua kelurahan itu.
“Biasanya kami lewat sini karena ini jalan tercepat. Sekarang jembatan putus, kami harus memutar jauh. Sangat menyulitkan,” keluh salah satu warga.
Melihat kondisi ini, warga mendesak Pemkot Prabumulih melalui dinas atau OPD terkait, agar segera membangun kembali jembatan tersebut.
“Kami minta pemerintah segera turun tangan. Ini akses utama kami. Jangan lama-lama, kasihan warga,” ujarnya.
Pantauan media, ada seorang Bhabinkamtibmas mengalami luka ketika melintas di lokasi itu.
Petugas Dishub Prabumulih dan Satlantas Polres Prabumulih telah melakukan pengecekan di lokasi dan memasang tanda bahaya agar warga tidak mendekati area reruntuhan.
Pemerintah diharapkan segera melakukan asesmen, menyiapkan jembatan darurat, dan memprioritaskan pembangunan jembatan baru demi kelancaran mobilitas masyarakat.**
