Tangis Gubernur Aceh Muzakir Manaf: Ini Tsunami Kedua, Banyak KampungHilang Tersapu Banjir

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, tak mampu menahan air mata ketika memaparkan besarnya dampak banjir dan longsor yang melanda Aceh pada pekan lalu. Dalam penjelasannya, ia mengungkap bahwa sejumlah kampung di Aceh benar-benar lenyap akibat bencana tersebut.

Dalam video yang diunggah di YouTube, terlihat Mualem beberapa kali terdiam dan menundukkan kepala sebelum akhirnya menangis saat menceritakan bahwa kampung Sawang dan Jambo Aye di Aceh Utara, serta daerah di Bireuen, hilang tersapu banjir bandang dan longsor yang terjadi minggu lalu.

“Ada beberapa kampung hilang entah kemana pak, yaitu Sawang dan Jambo Aye, kemudian Bireun Peusangan. Malam itu empat kampung juga tak tau entah kemana,” kata dia dengan tatapan kosong.

Baca Juga:   VIRAL Suara Tangis Wanita di Sekitar Masjid Al-Akbar Surabaya, Begini Kata Warga

Menurut Mualem, banjir bandang dan longsor yang menimpa Aceh pekan lalu layaknya tsunami kedua, bahkan ia menilai dampaknya mungkin lebih besar dibanding tsunami Aceh tahun 2004. Dalam pidatonya, ia meminta seluruh pihak bergotong royong membantu warga terdampak.

“Jadi Aceh sekarang tsunami kedua pak. Jadi inilah tugas kita untuk memelayani mereka yang terdampak. Dari korban, mungkin lebih dahsyat ini daripada tsunami,” kata dia.

Mualem menyampaikan bahwa 18 dari total 23 kabupaten/kota di Aceh terdampak bencana. Oleh karena itu, penanganan banjir dan longsor di 18 wilayah tersebut harus dilakukan secara cepat, tepat, dan berkesinambungan. Membuka akses jalur darat menjadi prioritas agar bantuan logistik bisa segera sampai kepada warga, terutama di daerah yang terisolasi.

“Ada 23 kabupaten di Aceh yang terdampak 18 kabupaten kota jadi hampir separuh. Paling terdampak adalah Aceh utara sampai sekarang masyarakat mereka masih terkurung di rumah termasuk bupati pak dan banyak jatuh korban pak. Kordinasi antar lintas sektor tanpa sekat jangan sampai ada jeda kemanusiaan di lapangan juga menggunakan kapal koordinasi agar keputusan dapat diambil dengan cepat dan tepat,” kata dia.

Sebagai informasi, hingga Senin 1 Desember, beberapa bantuan logistik dan perlengkapan untuk para pengungsi mulai masuk ke wilayah yang terisolasi seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang.

Namun, distribusi bantuan masih terbatas karena akses menuju lokasi-lokasi tersebut hanya bisa ditempuh lewat udara, sementara jalur darat masih belum dapat dilalui.

Loading

About the Author

admin