China kembali menarik perhatian dunia teknologi setelah robot humanoid AgiBot A2 berhasil masuk Guinness World Records. Bukan karena kecerdasan buatannya yang sensasional, melainkan karena ia berhasil menempuh perjalanan super jauh.
Bayangkan saja, lebih dari 106 kilometer ditempuhnya—dari Suzhou ke Shanghai—tanpa sekali pun mati atau mengalami penurunan performa. Biasanya jarak seperti itu hanya diselesaikan pelari ultramaraton, tapi kali ini justru robot berkaki dua yang melakukannya.
Perjalanan A2 dimulai dari kawasan ikonik Jinji Lake, Suzhou, pada 10 November 2025. Tiga hari kemudian, sekitar 56–60 jam berjalan tanpa henti, robot tersebut berhasil mencapai Bund di Shanghai.
Selama perjalanan, A2 melewati trotoar, jalanan kota yang ramai, hingga rute antar-kota. Yang membuat banyak orang terpukau, robot ini mampu mengikuti aturan lalu lintas dan menyesuaikan langkahnya dengan berbagai kondisi jalan, seolah sudah terbiasa hidup di lingkungan manusia.
Kehebatan daya tahannya terletak pada sistem baterai hot-swappable, yang memungkinkan baterai diganti tanpa mematikan robot. Sebelumnya, tim AgiBot juga menguji A2 berjalan selama 24 jam penuh di suhu ekstrem 40°C, sehingga rute Suzhou–Shanghai ini menjadi semacam “ujian akhir”.
Prestasi ini bukan hanya sekadar mencari sensasi. AgiBot, perusahaan pengembang robot tersebut, sedang bersiap untuk melakukan IPO di bursa Hong Kong, dan keberhasilan A2 menjadi bukti konkret bahwa humanoid kini makin siap diterapkan di dunia kerja. Mulai dari logistik, pelayanan publik, hingga pekerjaan yang membutuhkan pergerakan tinggi.
Dengan pencapaian ini, AgiBot A2 bukan hanya robot yang mampu berjalan jauh—melainkan simbol bahwa era humanoid yang benar-benar fungsional sudah mulai hadir.
![]()
