Gerombolan Monyet di Tangsel Berkeliaran, Warga Resah

Warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dibuat resah oleh kemunculan sekelompok monyet ekor panjang yang masuk ke area pemukiman. Petugas penyelamatan bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah berupaya menangkap hewan-hewan tersebut, namun gerakannya yang lincah membuat proses penanganan menjadi sulit.

Selama empat hari terakhir, kelompok monyet itu terlihat berpindah-pindah di kawasan Rawa Buntu, Pamulang, Ciater, hingga di sekitar kantor Wali Kota Tangsel. Mereka sering tampak bergelantungan di kabel listrik, duduk di atap rumah, atau bermain di halaman warga. Sebagian warga bahkan terpaksa mengusirnya karena khawatir monyet-monyet itu masuk ke dalam rumah.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel, Ahmad Dohiri Adam, mengatakan bahwa pergerakan monyet sangat cepat sehingga menyulitkan proses penangkapan. “Petugas sempat menggunakan tulup (senjata tiup berpeluru bius) dan senapan bius, tetapi gerombolan monyet sering menghilang begitu laporan diterima,” ujarnya.

Baca Juga:   VIRAL Pohon Nangka Tumbuh Didalam Rumah

Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa hanya ada satu kelompok berisi sekitar 8–12 ekor monyet yang berpindah dengan cepat dari satu lokasi ke lokasi lain. Berdasarkan koordinasi dengan pihak terkait, diduga kelompok tersebut berasal dari kawasan Puspiptek, area penelitian yang berada di bawah naungan BRIN.

Menurut dugaan sementara, monyet-monyet itu meninggalkan habitat aslinya karena ketersediaan makanan di Puspiptek berkurang setelah adanya pembangunan stadion di kawasan tersebut.

Warga Puspiptek, Syafei, menuturkan bahwa monyet ekor panjang telah hidup di daerah itu selama lebih dari 20 tahun. “Dulu saya kadang memberi makan, tapi belakangan monyet menjauh karena warga dilarang memberi makan,” katanya.

Baca Juga:   VIRAL Aksi Seorang Pria Bagikan Amplop Coklat dan Air Mineral Bagi Pelamar Kerja

Petugas keamanan Puspiptek, Ade Rahmat, menambahkan bahwa larangan memberi makan diterapkan agar monyet tidak terbiasa mendekat ke jalan dan menimbulkan kemacetan.

Sementara itu, Kurator Museum Zoologi ITB, Ganjar Cahyadi, menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang bisa menyebabkan monyet turun ke permukiman: adanya ancaman dari alam, berkurangnya sumber makanan, atau persaingan antar kelompok. Ia mengimbau warga agar tidak memberi makan maupun mengusir monyet dengan cara agresif.

“Monyet ekor panjang bisa beradaptasi dengan lingkungan kota mereka mampu berjalan di atap rumah, di kabel listrik, bahkan berenang. Tapi jika sering diganggu atau diberi makan, mereka bisa kehilangan rasa takut terhadap manusia dan menjadi lebih agresif,” jelas Ganjar.

Loading

About the Author

admin