Suasana mencekam terjadi di Jalan Mayor Oking, Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu (24/8) malam. Sebuah angkot berbahan bakar gas (BBG) tiba-tiba meledak saat sedang melaju, sehingga menimbulkan kepanikan warga sekitar.
Beruntung, insiden tersebut tidak memakan korban jiwa. Sang sopir dan seorang penumpang yang berada di dalam kendaraan berhasil keluar sesaat sebelum api melalap seluruh badan angkot.
Kapolsek Citeureup Kompol Eddy Santosa membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan bahwa dugaan awal ledakan bersumber dari kerusakan teknis pada sistem bahan bakar gas yang digunakan angkot tersebut.
“Iya betul, angkot berbahan bakar gas. Kalau penyebabnya diduga dari situ (bahan bakar), tapi untuk kepastian lain-lainnya masih perlu diteliti lebih lanjut,” jelas Eddy, Senin (25/8).
Begitu menerima laporan dari warga, aparat kepolisian langsung bergerak cepat menuju lokasi. Petugas kemudian melakukan pengamanan area agar api tidak merembet dan memastikan tidak ada korban di sekitar lokasi kejadian.
Setelah berhasil dipadamkan, bangkai angkot yang sudah hangus terbakar dievakuasi ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Alhamdulillah nggak ada korban, selamat semuanya. Penumpang satu orang langsung pulang. Kendaraan kita bawa ke kantor,” tambahnya.
Menurut keterangan saksi, sebelum meledak, angkot tersebut tengah melaju dari arah Citeureup menuju Cibinong.
Tidak lama kemudian terdengar suara ledakan keras disertai kobaran api, membuat pengendara lain panik dan berhenti di tepi jalan.
Kejadian ini juga sempat terekam video warga dan tersebar di media sosial. Dalam rekaman terlihat kondisi angkot yang hangus terbakar melintang di tengah jalan, dengan serpihan kaca dan potongan bodi kendaraan berserakan di aspal.
Ledakan tersebut mengakibatkan arus lalu lintas di Jalan Mayor Oking tersendat hingga menyebabkan kemacetan cukup panjang.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti ledakan.
Sementara itu, peristiwa ini kembali memunculkan sorotan terhadap aspek keamanan penggunaan BBG pada angkutan umum, mengingat sudah beberapa kali kasus kebakaran serupa terjadi akibat sistem bahan bakar yang bermasalah.(*)
