Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80, fenomena unik muncul di berbagai daerah. Sejumlah warga, terutama kalangan muda, terlihat lebih banyak mengibarkan bendera One Piece dibandingkan bendera Merah Putih.
Fenomena ini menuai pro dan kontra karena bendera bajak laut dari serial manga Jepang tersebut digunakan sebagai simbol kritik sosial dan bentuk kekecewaan terhadap kondisi bangsa saat ini.
Tak hanya bendera, bentuk ekspresi serupa juga terlihat dalam bentuk mural yang menggambarkan karakter Shirohige (Whitebeard), tokoh legendaris dalam serial anime One Piece.
Mural tersebut dilukis oleh sekelompok pemuda di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, sebagai bentuk partisipasi dalam menyambut HUT RI ke-80.
Mural ini awalnya dibuat dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus sebagai upaya untuk merangkul generasi Z agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di lingkungan mereka.
Namun, tak disangka, mural itu justru menimbulkan reaksi dari pihak aparat.
Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial seperti dikutip di akun Instagram @folkkonoha, terlihat beberapa anggota TNI dan Polri hadir di lokasi sambil mengawasi proses penghapusan mural oleh warga.
Meski pihak aparat tidak secara langsung menghapus gambar tersebut, sejumlah warga mengaku bahwa penghapusan dilakukan atas arahan dari pihak berwenang yang datang ke lokasi.
Terkait viralnya video tersebut, Komandan Kodim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung mengaku akan mengecek lebih dulu dan memahami bahwa tema One Piece sedang viral.
Meski mural tersebut kini telah dihapus, namun kontroversinya masih menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Banyak warganet menyayangkan penghapusan karya seni tersebut, terlebih karena tujuannya dianggap positif, yakni sebagai bentuk kreativitas pemuda dalam memeriahkan hari kemerdekaan.
Kasus ini pun menjadi sorotan lebih luas terkait batasan berekspresi di ruang publik, terutama menjelang perayaan nasional yang seharusnya bisa menjadi ajang kebebasan berkarya.
