Jalan layang sepanjang 648 meter di Aishbagh, Madhya Pradesh, India, ini viral dan dijadikan bahan meme di sejumlah negara termasuk di Indonesia. Jalan itu viral karena memiliki tikungan tajam 90 derajat, sesuatu yang tidak lazim.
Jalan dibangun dengan biaya Rs18 crore (sekitar Rp 340 miliar) dan mengundang lelucon di media sosial. Kepala Menteri Pekerjaan Umum India Madhya Pradesh mengakui jalanan itu cacat dan berjanji akan melakukan tindakan tegas terhadap kontraktor. Warga setempat khawatir jalan itu akan menimbulkan kecelakaan.
“Pekerjaan untuk memperbaiki kesalahan teknis dalam pembangunan Aishbagh ROB telah dimulai. Mereka yang bertanggung jawab atas hal itu akan diidentifikasi dan tindakan akan diambil,” kata Kepala Menteri.
Yadav mengatakan jalan yang baru dibangun itu akan diresmikan hanya diperbaiki. Bahkan setelah jembatan dikritik, para pejabat tetap membelanya.
“Karena stasiun metro, ketersediaan lahan di titik tersebut terbatas. Karena kurangnya lahan, tidak ada pilihan lain,” kata kepala teknisi PWD (departemen jembatan), VD Verma, dikutip dari India Today.
Di tengah meningkatnya tekanan, pihak berwenang mengatakan jembatan itu akan didesain ulang setelah Perusahaan Kereta Api setuju menyediakan lahan tambahan.
Sumber PWD sebelumnya mengatakan kepada India Today bahwa modifikasi tersebut akan mencakup pembongkaran pagar yang ada di tikungan tajam 90 derajat.
Tikungan tajam tersebut akan diubah menjadi tikungan yang lebih bertahap sehingga menambah lebar jembatan sekitar tiga kaki. Ruang tambahan ini akan memudahkan pergerakan kendaraan secara signifikan.
Kini Muncul Jalan Berbentuk Ular
Setelah viral jalan 90 derajat, kini muncul lagi jalan layang yang menyerupai ular berkelok-kelok. Dua kecelakaan dilaporkan terjadi di tempat itu.
Ya itu adalah jalan Subhash Nagar Railway Over Bridge (ROB) di India. Dibangun dengan biaya Rs 40 crore (Rp 750 miliar) dan beroperasi selama dua tahun, Subhash Nagar ROB dirancang sebagai penghubung utama antara Pabrik Maida dan Pompa Bensin Prabhat.
Meskipun telah mengurangi kemacetan lalu lintas di area tersebut, insiden baru-baru ini telah mengungkap kelemahan yang berpotensi membahayakan dalam desainnya.
Dalam kedua kecelakaan tersebut, kendaraan kehilangan kendali saat melewati tikungan tajam jembatan. Dalam satu kasus, sebuah mobil menabrak pembatas jalan dan terbalik di udara.
Dalam kasus lain, sebuah mobil van sekolah mengalami kerusakan setelah menabrak pembatas jalan yang sama. Meskipun sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, risikonya tetap tinggi.
Kecelakaan yang berulang ini menyoroti kebutuhan mendesak bagi pemerintah dan otoritas sipil untuk menilai ulang rancangan dan menerapkan langkah-langkah perbaikan sebelum tragedi serius terjadi.
