Istri Korban KDRT Suami Laporannya Gak Diproses Polisi, Curhat ke Damkar

Seorang wanita yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Bekasi memilih mengadukan nasibnya ke petugas pemadam kebakaran (damkar) setelah merasa laporan ke pihak kepolisian tidak ditindaklanjuti.

Korban berinisial D (26) menyampaikan bahwa ia sampai menghubungi damkar karena merasa putus asa. Bahkan, ia sempat terpikir untuk mengakhiri hidupnya.

“Saya sudah buat laporan ke polisi, tapi belum ada perkembangan. Akhirnya saya mengadu ke damkar karena kepala saya sakit, saya sudah depresi dan ingin bunuh diri,” ujar D pada Selasa, 24 Juni 2025.

D menjelaskan bahwa ia sebelumnya telah melaporkan suaminya yang berinisial I ke Polres Metro Bekasi Kota pada Jumat, 20 Juni 2025. Laporannya tercatat dengan nomor LP/B/1397/VI/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA. Setelah laporan dibuat, D menjalani visum di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid dan hasilnya sudah ia serahkan ke penyidik.

Baca Juga:   Viral Toko Kelontong Berada di Tengah Tebing

Namun, D mengaku tidak menerima kabar lanjutan dari polisi setelah proses visum diselesaikan.

“Setelah visum belum ada respons lagi, kata polisi nanti dikabarin lagi, terus saya tadi malam juga menghubungi polisi katanya nanti dikabari lagi dan nanti di-WA,” jelas D.

Setelah menceritakan kondisinya ke petugas damkar, D merasa sedikit lebih tenang secara psikologis. Ia juga merasa terbantu oleh layanan yang diberikan.

“Kalau tidak laporan damkar mau ngadu siapa, mau ngadu ke polisi tanggapannya belum ada, Alhamdulillah dapat bantuan juga dari damkar untuk proses selanjutnya, mau minta tolong ke rumah sakit untuk pengobatan,” tutur D.

Anggota Tim Rescue Damkar Kota Bekasi, Eko Budi, menjelaskan bahwa D menghubungi call center 112 pada Selasa pagi sekitar pukul 06.30 WIB dan menyampaikan niat bunuh diri karena menjadi korban KDRT.

Baca Juga:   Netizen Kini Buru Pengunggah Video Sekuriti Pukul Anjing Berujung Dipecat

Menerima laporan tersebut, enam personel damkar langsung menuju lokasi menggunakan satu unit mobil pemadam.

“Kami dapat pengaduan dari warga inisial D melalui 112 perihal KDRT, D berbahasa ingin bunuh diri, langsung kami kroscek datang dan minta alamatnya,” ika Eko.

Setibanya di tempat kejadian, tim damkar memberikan pendampingan emosional dan dukungan mental. Eko membenarkan bahwa D mengalami kekerasan, yang tampak dari sejumlah luka di tubuhnya. Setelah mendapat bantuan, kondisi mental D perlahan membaik.

“Kalau secara kasat mata itu ada bekas luka lebam di paha sebelah kiri, lalu kuping sebelah kiri keluar cairan, kemudian kepala terasa pusing dan ada memar juga,” tandas Eko.

Loading

About the Author

admin