Viral Wisuda SMK di Purwokerto Mirip Kelulusan Universitas

Sebuah prosesi wisuda siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendadak ramai diperbincangkan warganet. Video yang menampilkan momen tersebut memperlihatkan suasana kelulusan yang dibuat begitu megah dan formal, menyerupai upacara akademik perguruan tinggi.

Acara kelulusan itu digelar oleh SMK Citra Bangsa Mandiri (CBM) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Rabu (8/5). Unggahan video yang memperlihatkan momen tersebut sempat membuat warganet mengira prosesi tersebut terjadi di Bangkalan, namun setelah ditelusuri, lokasi aslinya berada di Purwokerto.

Dalam video yang tersebar luas di media sosial seperti dalam unggahan ulang dari TikTok @eliasvikalsitumorang2, para siswa terlihat mengenakan toga lengkap dengan prosesi pindah kuncir. Nuansa kelulusan pun makin menyerupai prosesi sarjana karena para guru hingga kepala sekolah turut mengenakan atribut resmi seperti kalung kehormatan.

Baca Juga:   Truk Pengangkut Babi Terguling di Tol Jagorawi, Diduga Sopir Mengantuk

Kalung tersebut dikenal sebagai simbol jabatan akademik di lingkungan perguruan tinggi. Biasanya hanya dikenakan oleh pimpinan struktural kampus seperti rektor, ketua senat, atau pejabat tinggi lainnya dalam momen-momen resmi seperti wisuda atau pengukuhan.

Prosesi yang menyerupai sidang senat universitas itu sontak menjadi sorotan. Warganet menilai acara tersebut terlalu berlebihan untuk tingkat sekolah menengah dan dianggap kurang tepat secara simbolis.

Pindah kuncir dari kiri ke kanan juga menjadi salah satu sorotan karena tradisi ini lazim dilakukan dalam wisuda sarjana. Penggunaan elemen tersebut di tingkat SMK dianggap dapat mengaburkan makna simbolik kelulusan akademik yang sebenarnya.

Kalung gordon yang dikenakan kepala sekolah dalam video pun dinilai terlalu mewah. Sebab, atribut tersebut sejatinya merupakan bagian dari upacara akademik resmi yang melekat pada struktur perguruan tinggi, bukan pendidikan menengah.

Baca Juga:   Kemendikbud Ungkap Alasannya Menghapus Jurusan IPA, IPS, Bahasa Dihapus di SMA

Munculnya perdebatan ini mengangkat kembali pentingnya memahami makna dari simbol-simbol akademik. Pasalnya setiap atribut dalam prosesi kelulusan di universitas memiliki filosofi yang dalam, bukan sekadar pelengkap visual atau gaya-gayaan.

Meskipun niat sekolah mungkin ingin memberikan kesan berharga bagi siswa yang lulus, publik tetap menilai perlu ada batas yang membedakan antara level akademik. Sebab kesan formal yang berlebihan justru bisa memicu penilaian negatif alih-alih memberi kebanggaan.

Acara wisuda seharusnya menjadi momen bahagia yang sesuai konteks jenjang pendidikan. Penggunaan simbol akademik dari tingkat universitas dalam prosesi SMK sebaiknya dipertimbangkan ulang demi menjaga nilai dan esensi dari masing-masing jenjang pendidikan.

Loading

About the Author

admin