Warga Indramayu dibuat resah dengan aktivitas memandikan babi di saluran irigasi. Belum lama ini terdapat 4 truk yang mengangkut dan memandikan babi di saluran irigasi pinggir jalan Pantura Indramayu.
Peristiwa ini tepatnya terjadi di wilayah Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Seseorang bernama Jay Kresna menuding perbuatan itu telah membuat warga resah. Dia mengatakan bahwa babi najis, sedangkan air bekas memandikan babi mengalir ke ribuan hektare sawah di sekitarnya.
“Ribuan sawah terkontaminasi najis dialiri air bekas memandikan babi,” kata Kresna yang mengaku sempat menegur pelaku yang memandikan babi.
Disebutkan Kresna bahwa aparat kepolisian segera mendatangi lokasi untuk menertibkan aktivitas meresahkan tersebut.
“Alhamdulillah, sudah ada dari Polsek Kandanghaur, Koramil Kandanghaur, dan Pol PP Kandanghaur menindaklanjuti ini (aktivitas memandikan babi, red),” ungkapnya.
Sementara itu, aktivitas babi itu dilakukan dengan cara menyemprotnya dengan selang yang tersambung ke mesin diesel. Puluhan babi yang berada di atas truk tidak diturunkan. Sedangkan mesin diesel menyedot air dari saluran irigasi.
Kapolsek Kandanghaur AKP Surakhmat mengungkapkan, bahwa empat truk mengangkut babi tersebut dari Kota Semarang.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang.
“Dari Pelabuhan Patimban, babi kemudian dikirim ke wilayah Kalimantan,” tutur AKP Surakhmat saat dihubungi wartawan.
Nah, dalam perjalanan dari Semarang ke Subang itulah keempat truk berhenti di pinggir jalan Pantura Indramayu. Mereka kemudian menyirami babi-babi tersebut dengan air yang disedot dari saluran irigasi.
“Alasan mereka menyirami babi karena cuaca sangat panas dan bermaksud menjaga kondisi tubuh babi,” tambah Surakhmat.
“Mereka mengaku sudah izin ke pemilik sawah. Intinya kami merespons aduan masyarakat demi situasi aman dan tertib,” pungkas Kapolsek.
