Nama Tri Cahyaningsih belakangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini terjadi karena ia adalah peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang meraih nilai tertinggi, namun gagal menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ia dinyatakan tidak lolos pada tahap akhir seleksi, yaitu tes kesehatan, karena tinggi badannya kurang 0,5 cm dari persyaratan minimum yang telah ditetapkan. Kegagalan tersebut menjadi pukulan berat baginya.
Tri Cahyaningsih adalah seorang wanita asal Desa Penggung, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, yang akrab disapa Ayya.
Ayya telah bekerja sebagai buruh pabrik sejak tahun 2018. Ia diketahui sudah menikah dan memiliki dua anak. Anak sulungnya saat ini duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD), sementara anak bungsunya berusia 4,5 tahun.
Suaminya juga bekerja sebagai buruh pabrik di Salatiga. Sejak 2017, Ayya telah memimpikan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dengan berbekal ijazah SMA, ia memberanikan diri mendaftar seleksi CPNS sebagai penjaga tahanan. Ia telah mencoba mengikuti seleksi CPNS sebelumnya, namun gagal di tahun 2017.
Tahun ini menjadi peluang besar bagi Ayya untuk mewujudkan impiannya mengabdi kepada negara. Sayangnya, harapan itu kembali pupus hanya karena kurang 0,5 cm dari standar tinggi badan yang ditetapkan, meskipun ia berhasil meraih skor tertinggi.
